Liputan6.com, Jakarta - Penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir bulan Januari ini berlangsung tidak biasa. Pasalnya, penutupan perdagangan saham kali ini dimeriahkan oleh aksi band Nidji. Biasanya, perayaan sedemikian rupa hanya dilakukan pada pembukaan atau penutupan tahun.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, perayaan seperti ini akan terus dilakukan. Dia bilang, acara penutupan perdagangan saham dengan mengundang artis merupakan apreasiasi terhadap pelaku pasar.
Tito mengatakan, acara ini akan digelar setiap bulan dan bakal menjadi tradisi baru di BEI. "Ini penutupan perdagangan yang kita rencanakan setiap akhir bulan," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dalam acara ini, Tito juga melaporkan beberapa kegiatan BEI pada Januari ini. Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan BEI Januari ini ialah meresmikan inkubator untuk perusahaan start up. "Saya akan melaporkan proses sebulan," ujar dia.
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada zona merah. IHSG turun 8,56 poin atau sebanyak 0,16 persen ke level 5.298,10.
Ada sebanyak 157 saham menguat sehingga IHSG hanya turun tipis. Sedangkan 149 saham melemah dan 115 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.321,35 dan terendah 5.294,10.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 370.015 kali dengan volume perdagangan 22,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual capai Rp 403 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.363.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama kuat untuk naik dan melemah. Sektor saham perkebunan menguat 2,05 persen, dan pimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri naik 0,77 persen dan sektor saham tambang mendaki 0,55 persen.