Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan masih menjadi bank yang paling dominan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi program pemerintah. Pemerintah sendiri menganggarkan penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 110 triliun.
"Untuk 2017, BRI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 71 triliun," tegas Direktur Utama BRI Asmawi Syam di kantornya, Selasa (31/1/2017).
Advertisement
Asmawi menjelaskan, untuk 2017 pihaknya akan menyalurkan KUR ke sektor-sektor yang produktif. Sesuai dengan keinginan pemerintah, target penyaluran KUR di sektor produktif ini meningkat dari tahun lalu 25 persen, tahun ini menjadi 40 persen.
Saat ini, dikatakan Asmawi, banyak barang-barang yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, namun masih bersumber dari impor. Untuk itu, diharapkan banyaknya KUR yang disalurkan ke sektor produktif tersebut bisa meningkatkan produksi dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan meningkatkan lapangan kerja.
"Harusnya 40 persen itu kurang, kalau bisa tahun depan naikkan 50 persen, tahun berikutnya 60 persen, supaya kita bisa ciptakan lapangan kerja dan bisa menuhi kebutuhan sendiri," terang dia.
Sepanjang 2016, BRI mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp 69,4 triliun. Nominal itu telah disalurkan ke 3,9 juta debitur di seluruh Indonesia. Dengan angka tersebut, BRI memiliki kontribusi 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional. (Yas)