Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Jepang merosot dalam tiga hari berturut-turut usai bursa Amerika Serikat (AS) tertekan. Selain itu, dolar AS juga mencatatkan performa buruk usai pemerintahan Donald Trump lebih memilih pelemahan mata uang dolar AS.
Bursa Asia pun bervariasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Indeks saham Jepang Topix turun 0,5 persen pukul 09.27 waktu Tokyo. Sedangkan indeks saham Australia menguat 0,2 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,6 persen. Bursa saham China, Taiwan, Malaysia dan Vietnam masih libur.
Di pasar uang, dolar AS berada di level terendah sejak November, usai turun 1,9 persen pada Januari. Dolar AS melemah usai presiden AS Donald Trump menyatakan, rencana Jepang dan China di pasar uang. Selain itu, pernyataan penasihat perdagangan Peter Navarro soal euro juga menekan pasar uang. Demikian mengutip laman Bloomberg, Rabu (1/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pergerakan mata uang juga seiring investor mencermati dampak dari perintah eksekutif Donald Trump soal imigrasi. Ditambah data ekonomi global. Investor juga melihat hasil kinerja perusahaan di AS sebelum keputusan suku bunga bank sentral AS.
Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,1 persen menjadi US$ 52,78 per barel. Sedangkan harga emas sedikit berubah usai catatkan penguatan secara bulanan.