Istri Keguguran, Ini 2 Hal yang Harus Dilakukan Suami

Pasca-keguguran, sosok suami sangat memiliki peranan penting untuk memberikan semangat dan dukungan kepada istri tercinta.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 01 Feb 2017, 12:20 WIB
Penyebab Keguguran pada Kehamilan

Liputan6.com, Jakarta Keguguran yang melanda calon orangtua tentu akan membuat emosi kedua individu bergejolak. Kalut pasti dirasakan sang istri, belum lagi fisik yang belum stabil dapat semakin merosot jika emosi tak terkendali.

Pada fase ini sosok suami sangat memiliki peranan penting untuk memberikan semangat dan dukungan kepada istri tercinta. Meski pria juga merasakan kehilangan dan duka mendalam, tapi terlalu lama terpuruk dan menyesali keadaan tidak akan mengubah apapun.

Sebuah studi psikologi terkait hubungan suami dan istri pasca-keguguran yang dikutip dari Good Therapy, Rabu (1/2/2017) mendapatkan dua kesimpulan yang bisa dilakukan suami kepada istri usai mengalami keguguran.

1. Ciptakan komunikasi yang lebih intim

Studi menemukan, aktivitas seks mengalami penurunan drastis setelah keguguran. Istri akan mengalami fase trauma, setidaknya hingga satu tahun.

Namun, pada fase ini penelitian menunjukkan pria harus dapat membangun perasaan, keamanan, dan komunikasi yang lebih intim. Tujuannya untuk menguatkan istri dari kesedihan mendalam.

2. Menyibukan diri dan buat rencana kehamilan berikutnya

Jonathan Bartlett, MA, MFT, Relational Psychotherapy menyarankan agar pasangan pria tidak meninggalkan istri sendirian. Jangan beri ruang kepada istri untuk merasakan dukanya, berilah dia kesibukan dalam bentuk apapun untuk mengalihkan kesedihannya.

Suami wajib terus berada di samping istri untuk menenangkan istri dan melupakan keguguran secara perlahan. Jika duka sudah mulai tertutup, tak ada salahnya pasangan merencanakan kehamilan kembali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya