Liputan6.com, Tambun - Seiring perkembangan pasar sepeda di Indonesia, segmen motor trail mulai diminati. Hanya saja di kelas ini tak banyak pemainnya.
Beberapa pabrikan yang serius di kelas ini hanya Kawasaki, Viar dan KTM. Yamaha sendiri hanya sekadar "ada" karena diwakili oleh satu model saja, yakni WR250.
Baca Juga
Advertisement
Sementara Honda baru akan memulai petualangannya di segmen ini per 3 Februari nanti lewat CRF250 Series. Lalu bagaimana dengan Suzuki?
Dept Head Marketing & Sales PT Suzuki Indomobil Sales Yohan Yahya mengaku pihaknya tertarik bermain di kelas ini. Ia membandingkan, pasar trail lebih menggiurkan ketimbang motor sport 250cc full fairing.
"Lihat saja, 250cc (sport full fairing) pasarnya cuma 2.000 unit per bulan, sedangkan trail 6.000 unit per bulan. Dan 2.000 unitnya dibeli fleet atau instansi," ungkap Yohan saat ditemui di Plant Tambun 1, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (1/2/2017).
Suzuki sendiri sebenarnya telah telah memasarkan motor trail lewat produk DR 200 S. Hanya saja, motor serba bisa ini diperuntukan bagi petugas kepolisian.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, penjualan DR 200 S di 2016 mencapai 1.400 unit. Angka ini diperoleh dari penjualan November sebesar 639 unit dan Desember sebanyak 761 unit.
Lebih lanjut Yohan menyampaikan, Suzuki TS 125 sebagai model trail legendarisnya hingga kini masih diburu konsumen. Menurut dia, konsumen yang mencari parts atau suku cadang TS 125, Suzuki Indonesia masih menyediakannya.