Teka-Teki di Markas CIA yang Hingga Kini Belum Terpecahkan

Teka-teki berupa patung berisi teks enkripsi yang berada di halaman markas CIA hingga kini belum terpecahkan.

oleh Citra Dewi diperbarui 01 Feb 2017, 20:00 WIB
Kryptos di markas besar CIA (Jim Sanborn)

Liputan6.com, Langley - Seluruh hal yang terkait dengan CIA, badan intelijen Amerika Serikat, terkenal penuh dengan rahasia dan simbol. Tak terkecuali dengan dekorasi di markas besarnya yang terletak di Langley, Virginia.

Pada 3 November 1990, pejabat CIA mengungkap sebuah patung baru yang diletakkan di sudut barat laut kantor tersebut. Patung bernama Kryptos itu dibuat oleh Jim Sanborn, seorang seniman yang berfokus pada tema-tema seperti magnetisme, pesan rahasia, dan reaksi astom misterius.

Nama Kryptos berasal dari bahasa Yunani yang berarti tersembunyi. Menurut Sanborn, tema karya seni itu adalah "Mengumpulkan Intelijen".

Stuktur Kryptos dibuat dari empat pelat tembaga berukuran besar yang disusun dalam bentuk S, di mana bentuk tersebut menyerupai kertas yang baru keluar dari mesin pencetak.

Empat pelat tembaga itu terdiri teks enkripsi dari abjad latin dan beberapa tanda tanya yang diukir. Di patung tersebut juga terdapat sepotong kayu yang tampak memegang gulungan tembaga itu.

Bersama dengan patung Kryptos yang merupakan pusat dari instalasi Sanborn, terdapat juga sejumlah elemen yang diletakkan di sekelilingnya: lembaran besar granit dengan lembaran tembaga yang terjepit, area taman, kolam ikan kecil, kolam pantulan, dan segitiga berbentuk lempengan batu hitam.

Pada lempengan tembaga yang terjepit juga terdapat kode Morse terukir di atasnya. Sementara itu salah satu lembaran granit terukir naik menuju sebuah batu magnet.

Dikutip dari Vintage News, Rabu (1/2/2017), menurut pembuatnya seluruh elemen di instalasi tersebut merupakan potongan teka-teki.

Ketika ia diminta untuk membuat patung oleh CIA, Sanborn sudah memiliki gagasan bahwa karya seni itu akan ia buat dengan memiliki banyak kode.

Dalam sebuah wawancara, Sanborn mengatakan bahwa ia bekerja dengan Ed Scheidt, mantan Ketua Kantor Komunikasi CIA. Scheidt membantunya membuat sistem kriptografi yang ia gunakan dalam patung tersebut.

Ia kemudian menjelaskan bahwa patung itu sebenarnya adalah teka-teki dalam sebuah teka-teki, di mana jawaban akhirnya terungkap setelah keempat bagian tembaga diuraikan.

Segera setelah patung itu dipajang, banyak analis kriptografi amatir dan profesional yang berusaha memecahkan misteri tersebut. Sejuah ini, tiga pesan telah terungkap, namun bagian terakhirnya masih menjadi misteri.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya