Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia hari ini, merilis hasil surveinya, terkait tren terkini dan elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada DKI 2017.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, penelitian ini dilakukan 24-29 Januari 2017, mewancarai 800 responden dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen. Dia menyebut dua pasangan memiliki tren naik, dan satu turun.
Advertisement
"Agus-Sylviana trennya turun, Anies-Sandiaga naik dengan Ahok-Djarot, meskipun tidak terlalu tinggi 1-2 persen. Kalau tidak berubah, Pilkada DKI ini bisa dua putaran," ucap Hanta di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
Melihat dari elektabilitas menggunakan top of mind, lanjut dia, Anies-Sandiaga di urutan pertama. Sedangkan Ahok-Djarot di urutan kedua, disusul pasangan Agus-Sylviana.
"Anies-Sandiaga memperoleh dukungan 31,50 persen. Ahok-Djarot 30,13 persen, dan Agus-Sylviana 25,75 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sekitar 12,62 persen," kata Hanta.
Hasil ini juga terlihat, masih kata dia, saat tim peneliti Poltracking Indonesia menunjukkan alat peraga kertas suara untuk dicoblos atau simulasi calon, untuk melihat pilihan responden terhadap tiga paslon DKI.
"Anies-Sandiaga 31,50 persen, Ahok-Djarot 30,13 persen, Agus-Sylviana 25,75 persen. Sedangkan undecided (yang belum memilih) 12,62 persen," tutur Hanta.