Senjakala Industri Manufaktur Otomotif Australia

Satu persatu pabrik otomotif di Australia akhirnya tutup. Toyota akan jadi yang terakhir.

oleh Rio Apinino diperbarui 02 Feb 2017, 14:00 WIB
Pekerja Toyota di Australia (Foto: AAP/Joe Castro).

Liputan6.com, Altona - Di Indonesia, pabrikan otomotif berlomba mendirikan pabrik. Mereka membuka lapangan kerja, dan memperdalam investasinya. Namun di negara tetangga Australia, industri seperti itu akan segera berakhir.

Setelah puluhan tahun beroperasi, satu per satu pabrik otomotif di Australia tutup. Toyota akan jadi yang terakhir. Pabrik mereka yang beroperasi di Altona, dekat Melbourne, dipastikan akan berhenti beroperasi pada awal Oktober nanti.

Laman japantimes.co.jp, dikutip Kamis (2/2/2017), mengatakan bahwa "pengumuman ini secara efektif menandai akhir dari industri manufaktur otomotif di Australia."

Rencana ini sebetulnya telah diwacanakan pada 2014 lalu, setelah beroperasi lebih dari 50 tahun. Namun saat itu semua serba belum pasti.

Adapun beberapa model model yang diproduksi di pabrik ini adalah Camry dan Aurion. Aurion akan tidak lagi diproduksi pada Agustus, Camry hybrid pada September, dan sebagai penutup Camry bermesin bensin pada Oktober.

Penutupan pabrik ini otomatis juga memangkas jumlah tenaga kerja Toyota Australia. Sebelumnya, di seluruh Australia mereka mempekerjakan 3.900-an orang. Pasca penutupan, hanya akan ada 1.300 orang saja, yang dipusatkan di kantor di Melbourne.

Penutupan pabrik juga akan dilakukan oleh GM Holden, anak perusahaan General Motors (GM), pada Oktober nanti. Akhir 2016 lalu, Ford yang terlebih dulu menutup dua pabriknya di Victoria. Sementara Mitsubishi, telah keluar Australia sejak 2008.

Menurut sumber yang sama, alasan utama pabrikan-pabrikan ini hengkang dari Australia adalah biaya operasional yang tinggi, fragmentasi pasar, serta persaingan ketat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya