Liputan6.com, Jakarta - Selama penggalian makam bangsawan dari Dinasti Han kuno (206-220 SM), arkeolog menemukan sesuatu yang unik. Dalam penggalian di Provinsi Jiangsu tersebut, arkeolog menemukan harta karun berupa barang.
Baca Juga
Advertisement
Benda-benda yang ditemukan tersebut termasuk keramik, kapal, sabun, serta dildo dari perunggu dan butt plug dari batu giok. Siapa sangka, dildo dan butt plug ternyata alat bantu seksual yang tenar sejak zaman dahulu.
Namun demikian, para peneliti yakin bahwa butt plug tersebut digunakan bukanlah untuk tujuan seksual melainkan untuk spiritual. Sebab, pada saat itu giok merupakan batu berharga yang diyakinni mampu menangkal kerusakan akibat pembusukan spiritual dan fisik.
Oleh sebab itu, pambalsem menggunakan butt plug untuk menyegel mayat dengan harapan terhindar dari kejahatan setelah kematian.
"Penyumbat pantat dari batu giok digunakan untuk menutup 'lubang' di tubuh serta mencegah kebocoran roh," terang kurator pameran Fan Zhang seperti dikutip dari Shanghaiist, Kamis (02/02/2017).
Menurut dia, pada dasarnya penyumbat itu digunakan untuk mempertahankan energi qi yang dimiliki manusia. Tidak hanya di dubur, arkeolog juga pernah menemukan penyumbat mulut yang fungsinya sama dengan butt plug.
Selain itu, arkeolog juga menemukan hal menarik terkait temuan dildo perunggu di makam tersebut. Ditilik dari bentuknya, jelas benda berbentuk lingga tersebut merupakan dildo yang menariknya ditemukan dalam makam seorang raja.
"Penggunaan dildo perunggu merupakan penemuan yang jarang terjadi. Meski demikian, kadang-kadang memang benda tersebut dapat ditemukan di makam bangsawan," terang Zhang.
Lebih jauh, Zhang menjelaskan bahwa meski terbuat dari perunggu, dildo tersebut sama sekali tidak berat. Arkeolog berspekulasi bahwa dildo tersebut telah dipesan terlebih dahulu, sehingga pembuatannya kadang disesuaikan dengan keinginan pembeli.
Penemuan dildo di makam tersebut sendiri masih belum jelas apakah dirancang untuk pria atau wanita. Namun, karena dildo tersebut ditemukan dalam kuburan raja, hanya ada dua kemungkinan.
Pertama, raja menggunakannya untuk alat bantu seksual bersama permaisuri. Kedua, dari bentuknya, kemungkinan dildo tersebut digunakan untuk pria yang berarti raja memiliki selir laki-laki.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6