Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan penggunaan jaringan gas kota bagi masyarakat Balikpapan di Kalimantan Timur. Pemerintah membangun 3.849 jaringan gas rumah tangga di Kelurahan Karang Jati Balikpapan.
“Jaringan gas rumah tangga di Balikpapan siap dipergunakan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja di Balikpapan, Kamis (2/2/2017).
Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 49,7 miliar guna merealisasikan pembangunan jaringan gas di Balikpapan. Pembangunan jaringan gas ini guna memastikan kelangsungan pasokan energi bagi masyarakat Balikpapan.
“Pelaksana pembangunannya adalah Pertamina dengan koordinasi Pemkot Balikpapan,” papar Wiratmaja.
Baca Juga
Advertisement
Adanya jaringan gas rumah tangga ini, menurut Wiratmaja akan mengurangi beban impor dan beban subsidi elpiji yang ditanggung negara.
Kebijakan ini merupakan bukti konsistensi pemerintah dalam penyediaan energi bersih, murah lagi terjangkau masyarakat.
Sehubungan itu, Wiratmaja menyatakan pemerintah komitmen dalam melanjutkan kebijakan ini ke kota/kabupaten lainnya yakni Bontang, Samarinda, Pekanbaru, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir dan Mojokerto.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,14 triliun untuk pembangunan sekitar 60 ribu jaringan gas rumah tangga.
“Nantinya jaringan gas ini bukan hanya untuk rumah tangga saja tapi juga diperuntukan industri dan pembangkit listrik,” ungkap dia.
Selain itu, Pertamina juga berkomitmen membangun jaringan gas non APBN di Kota Jambi dan Prabumulih. Perusahaan energi plat merah ini menargetkan mampu membangun 130 ribu jaringan gas bagi masyarakat setempat.
Jaringan gas masyarakat Balikpapan memanfaatkan suplai eksploitasi perusahaan migas Chevron Indonesia. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini mengalirkan 40 hingga 46 juta kubik gas perhari ke kilang kilang Pertamina Balikpapan.
“Produksi gas Chevron memang fluktuatif saat ini. Namun kami berkomitmen dalam mengalirkan gas yang diproduksi di kilang revenery unit 5 Pertamina,” papar Vice President O&M Chevron Kalimantan Operations, Ruby Mulyawan.
Ruby mengatakan perusahaanya terikat perjanjian kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia hingga bulan Oktober 2018 mendatang.
Selama kurun waktu tersebut, dia menegaskan komitmen Chevron Indonesia mendistribusikan hasil eksploitasi gas ke kilang Pertamina Balikpapan. (Abelda Gunawan/nrm)