Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan menggunakan strategi baru untuk memberantas informasi atau berita palsu (hoax) pada tahun ini.
Strategi yang digunakan adalah mendorong literasi, edukasi, dan sosialisasi untuk masyarakat, yang dinilai akan lebih efektif meredam hoax.
"Strategi 2017 berubah, kami sekarang mendorong literasi melalui cara kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Strategi ini tidak bermaksud mengintervensi kelompok manapun, kami hanya ingin mengembalikan maruah jurnalistik," jelas Rudiantara di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sosialisasi dan edukasi yang diberikan, diharapkan dapat membantu masyarakat mengenali dan memahami konten yang disampaikan media atau platform lainnya. Dengan demikian, masyarakat bisa menentukan informasi yang sifatnya hoax dan tidak.
Karena itu, strategi ini dinilai lebih efektif memberantas hoax daripada pemblokiran. "Strategi ini lebih fokus ke hulu, bagaimana konten yang diterima masyarakat itu yang benar. Ibaratnya bagaimana caranya membuat orang sehat yaitu dengan memberikan makanan bergizi, begitu pula dengan strategi ini," tutur Rudiantara.
Lebih lanjut, ia berharap para jurnalis dapat menyampaikan informasi berkualitas dan membantu meredam hoax. Pemerintah, kata Rudiantara, mendukung berbagai acara untuk membantu upaya sosialisasi dan edukasi penangan hoax yang digelar oleh organisasi manapun, termasuk media.
"Media mainstream dianggap sebagai corong pemerintah, karena itu kami berharap jurnalis dapat memberikan informasi berlualitas dan memegang kode etik," pungkasnya.
(Din/Isk)