Liputan6.com, Jakarta Casey Stoner mengungkapkan temuannya usai menjajal kuda besi Ducati pada tes pramusim [MotoGP](motogp "") selama dua hari di Sirkuit International Sepang, Malaysia. Itu kali pertama pembalap asal Australia tersebut mengaspal dengan motor Desmosedici GP16 dan GP17 tanpa mengenakan winglet alias sayap sama sekali.
Stoner mengklaim tidak ada perubahan yang terjadi pada kuda besi Desmosedici GP17. Menurutnya, para mekanik tim Ducati telah menemukan strategi untuk tetap menjaga keseimbangan motor meski tanpa sayap.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, larangan penggunaan sayap pada [MotoGP](http://www.liputan6.com/tag/motogp "") musim ini tetap saja memberat tugas para pembalap. Pasalnya mereka harus kembali beradaptasi dengan fairing baru demi menemukan keseimbangan pada bagian motor.
"Ini tahun pertama saya mengaspal tanpa sayap dan ini membuat pengembangan sistem elektronik berhenti. Saya lebih suka jika kami menemukan metode untuk mengakali sayap. Tapi untuk saat ini kami tidak bisa mengubah apa pun, tapi di sisi lain kami perlu menjaga industri balap motor dalam momentum dan mencapai kemajuan teknologi," terang Stoner seperti dikutip Speedweek, Jumat (3/2/2017).
"Tidak ada motor yang benar-benar stabil dan ini berlaku untuk semua produsen. Ketika saya melihat apa yang terjadi selama beberapa produsen turun di landasan pacu, mereka mungkin menyesali keputusan untuk melarang penggunaan sayap," kata Stoner menambahkan.
Stoner saat ini bekerja sebagai pembalap pengembang tim Ducati. Walaupun sudah tak aktif namun pembalap yang dikenal dengan julukan Kuri-Kuri Boy tersebut masih masih tampil kompetitif dan sukses mengasapi beberapa pembalap hebat seperti Valentino Rossi, Maverick Vinales, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Stoner tidak memiliki trik khusus dalam menjaga performanya. Namun dia punya ritual khusus untuk menemukan kecepatan terbaiknya.
"Saya sudah lama tidak duduk di motor selama enam bulan. Jadi ada hal yang sangat menyenangkan jika saya bisa kembali melakukan itu. Biasanya Anda butuh beberapa putaran untuk menemukan kecepatan lagi. Tapi kami sangat sering di sirkuit ini (Malaysia). Meskipun lapisan baru dan tempat basah menarik," kata Stoner.
(David Permana)