Liputan6.com, New York - Dalam rangka memperingati hari Hijab Dunia, para aktivis di Amerika Serikat menunjukkan solidaritas mereka terhadap perempuan muslim di berbagai negara dengan mengenakan hijab. Momen itu sendiri tidak asing bagi rakyat di Negeri Paman Sam.
Peringatan hari Hijab sedunia telah dimulai di AS sejak tahun 2013. Seperti dikutip dari Standard.co.uk, Jumat (3/2/2017), penggagasnya adalah Nazma Khan.
Advertisement
Khan dan komunitasnya mengajak seluruh perempuan, baik muslim atau non-muslim untuk mencoba mengenakan jilbab seharian. Ajakan berhijab itu bertujuan untuk menumbuhkan toleransi beragama, saling memahami, serta agar kaum non-muslim turut memahami komitmen para perempuan yang mengenakan hijab.
Di New York, puluhan wanita yang mengenakan hijab bermotif garis-garis berkumpul di tangga Balai Kota untuk menandai hari istimewa tersebut.
Beberapa di antaranya membawa spanduk yang menyuarakan protes terhadap Islamophobia. Aksi serupa juga diadakan di seluruh dunia termasuk di Liberia, Bosnia, dan Albania.
Ribuan "pemakai hijab dadakan" ini juga mengunggah foto di media sosial dengan hashtag #IStand4Hijab dan #WorldHijabDay.
"Ini adalah masa paling kritis, di mana pemakaian hijab sedang dilarang di beberapa negara, sementara di negara lain, muslimah menjadi target dan dilecehkan secara verbal dan fisik," kata penyelenggara acara.
Mereka menambahkan bahwa Hari Hijab se-Dunia berfokus pada "Perjuangan terhadap kefanatikan, diskriminasi dan prasangka terhadap perempuan Muslim."