Liputan6.com, Ankara - Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki. Di negara itu, Merkel bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dalam pertemuan itu Merkel menekankan kepada Erdogan pentingnya kebebasan berpendapat ditegakkan di Turki. Orang Nomor Satu di Jerman ini mengatakan, hal itu dapat diaplikasikan dengan beberapa cara salah satunya memperluas kebebasan pers.
"Ketika terjadi pergolakan politik, hal-hal seperti pemisahan kekuasaan dan kebebasan berpendapat serta keragaman masyarakat harus dijaga dan dilanjutkan," ucap Merkel seperti dikutip dari NY Times, Jumat (3/2/2017).
Merkel juga mendorong agar pemerintah Turki tidak bertindak represif kepada kelompok oposisi yang ada di negara tersebut.
"Oposisi adalah bagian dari demokrasi," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Pada kunjungan di Turki, Merkel tidak hanya bertemu Erdogan. Ia juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Binali Yildirim.
Jerman dan Turki juga sepakat memperat kerja sama pemberantasan kelompok teroris, salah satunya Partai Pekerja Kurdi (PKK). Organisasi politik tersebut masuk daftar hitam terorisme Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Kami berdiskusi soal PKK dan kaitannya dengan Jerman akan kami pantau. Kami juga berbicara bagaimana cara membasmi mereka. Itu karena PKK adalah teroris dan sudah dilarang di Jerman," ucap dia.
Jerman dan Turki merupakan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Pada Juli lalu ketika terjadi upaya kudeta, hubungan kedua negara merenggang.
Ankara menuduh Berlin melindungi musuh pemerintah, termasuk kelompok militan kiri dan Kurdi. Namun, semua tudingan itu dibantah oleh Jerman.