Liputan6.com, Jakarta - Abdulrahman yang akrab disapa Babe adalah kakek penjual koran di SPBU Casablanca, Jakarta Selatan. Di rumah berukuran 26 meter persegi di bilangan Manteng Dalam, Babe tinggal seorang diri.
Namun Babe bukan penjual koran biasa. Pria 78 tahun ini adalah seorang survivor kanker kulit.
Advertisement
Awalnya tumbuh bisul di hidungnya yang tak kunjung sembuh dan kemudian menginfeksi wajahnya.
"Saya tanya ke dokter, penyakit saya. Kok sudah beberapa hari ini meriang-meriang. Kata dokter kita belum tahu penyakit apa, nanti setelah dioperasi dulu, ambil sumsum tulang belakang baru kita tahu," cerita Babe, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, (3/2/2017).
"Akhirnya dioperasi lalu diambil sumsum tulang belakang saya. Dan dokter bilang, bapak kena kanker," lanjut Babe.
Dengan bantuan dinas sosial, Babe mulai mengikuti serangkaian pengobatan. Tiga kali operasi dan 33 kali kemoterapi. Pada 1990, Abdurahman atau Babe dinyatakan sembuh. Namun wajahnya tidak terselamatkan dan cacat seumur hidup.
Untuk membiayai keluarga, Babe melakukan berbagai hal. Dari menjadi kuli di pasar, ngamen hingga berjualan koran.
"Saya jual koran untuk kasih contoh kepada anak-anak saya, susahnya berusaha jangan terlalu berharap belas kasihan orang. Juga kasih contoh pada orang yang lewat, oh orang sudah tua cacat masih kuat usaha yah," ujar Babe.
Telah enam tahun sudah Babe berjualan koran. Meski dengan wajah dibalut perban, dari jerih payahnya ia bisa menghidupi keluarga juta berbagi dengan sesama.
Perjuangan dan kegigihan bapak delapan anak ini diapresiasi banyak orang.
"Saya nggak mau macam-macam. Asal cukup buat saya makan sehari-hari dan saya mau bantu keluarga, nggak mau repotin anak-anak," ungkap kakek Abdulrahman.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.