Liputan6.com, Buleleng: Korban tanah longsor yang menimpa Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa pekan kemarin, belum semua ditemukan. Hingga Ahad (3/2), warga masih mencari seorang korban yang diduga bernama I Gde Sudamara, bocah berusia sembilan tahun. Kemungkinan, korban sudah tewas terseret arus air ke laut. Demikian pemantauan SCTV di Buleleng, Bali.
Selain Sudamara, tercatat dua korban lain tewas akibat bencana ini. Mereka adalah I Gde Agus Wijaya (12) dan Wayan Wirtaya (7). Sedangkan empat orang korban lain yang terluka masih dirawat di rumah sakit setempat.
Hingga hari ini pemerintah daerah setempat rupanya masih belum bisa mendatangkan peralatan berat untuk membereskan kembali lahan tanah yang longsor. Pasalnya, tak ada akses ruas jalan menuju wilayah tersebut.
Musibah longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Buleleng. Selain longsor, hujan juga menyebabkan Sungai Singaraja di wilayah itu meluap. Akibatnya, puluhan rumah di pinggiran sungai rusak parah [baca: Puluhan Rumah di Singaraja Disapu Banjir].(MTA/Yudah Prakoso dan Iwan Gunawan)
Selain Sudamara, tercatat dua korban lain tewas akibat bencana ini. Mereka adalah I Gde Agus Wijaya (12) dan Wayan Wirtaya (7). Sedangkan empat orang korban lain yang terluka masih dirawat di rumah sakit setempat.
Hingga hari ini pemerintah daerah setempat rupanya masih belum bisa mendatangkan peralatan berat untuk membereskan kembali lahan tanah yang longsor. Pasalnya, tak ada akses ruas jalan menuju wilayah tersebut.
Musibah longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Buleleng. Selain longsor, hujan juga menyebabkan Sungai Singaraja di wilayah itu meluap. Akibatnya, puluhan rumah di pinggiran sungai rusak parah [baca: Puluhan Rumah di Singaraja Disapu Banjir].(MTA/Yudah Prakoso dan Iwan Gunawan)