Liputan6.com, Jakarta Paramedis di Amerika memberikan pedoman baru kesehatan terkait pentingnya sarapan. Dalam pernyataannya, sarapan setiap hari disebut dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi sebagian orang yang melewatkan sarapan. Padahal, American Heart Association melaporkan, sarapan akan mencegah seseorang makan banyak di siang dan malam hari. Dan ketika seseorang makan sedikit di malam hari akan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Advertisement
"Ketika kita makan, mungkin penting untuk mempertimbangkan waktu makan, selain dari apa yang kita makan," kata seorang peneliti gizi di Columbia University Medical Center di New York, Marie-Pierre St-Onge, seperti dilansir Foxnews, Sabtu (4/2/2017).
Menurut St-Onge, ketika seseorang melewatkan sarapan setiap hari, maka risiko kolesterol tinggi dan hipertensi semakin tinggi. Belum lagi risiko obesitas, gizi buruk dan diabetes atau gula darah tinggi.
"Itu karena waktu makan dapat mempengaruhi kesehatan yang berdampak pada jam internal tubuh. Kita mungkin tidak memproses gula pada malam hari seperti yang kita lakukan pada siang hari, namun sarapan ternyata tak hanya terkait dengan penurunan berat badan dan diet sehat, tapi juga rendahnya risiko penyakit kardiovaskular," kata St-Onge.
Agar semakin sehat, St-Onge menyarankan untuk perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, susu rendah lemak, unggas dan ikan, sesuai dengan pedoman gizi. Selain itu juga membatasi daging merah, garam dan makanan tinggi gula.
"Dan rencanakan sarapan, terutama bagi orang-orang sibuk dan selalu makan di mana saja. Ini lebih baik untuk kesehatan jantung," kata St-Onge.