Liputan6.com, Tokyo - PS4 (PlayStation 4 Pro) yang dirilis pada November 2016, ternyata mencetak angka penjualan yang cukup mengesankan. Seperti diungkapkan Chief Finance Officer (CFO) Sony Corporation Kenichiro Yoshida, penjualan konsol update dari PS4 tersebut mampu melebihi ekspektasi.
Dalam presentasinya beberapa waktu lalu, Yoshida mengakui bahwa penjualan PS4 Pro sangat agresif. Ia menilai, semua tentu tak lepas dari upaya Sony yang begitu gencar mempromosikan konsol tersebut.
“Penjualan PS4 Pro sesuai dengan yang yang kami harapkan. Bahkan totalnya lebih dari yang telah kami antisipasikan,” tutur Yoshida sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari laman Gamespot, Minggu (5/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Yoshida juga mengungkap, penjualan PS4 Pro bahkan melebihi penjualan PS4 Slim, versi ramping PS4 yang juga dirilis bersamaan pada akhir 2016. “Penjualan PS4 Pro juga lebih banyak ketimbang Slim,” tuturnya.
Selain itu, Yoshida juga menambahkan bahwa dampak penjualan PS4 Pro yang tinggi juga dikarenakan oleh kehadiran VR headset buatan Sony, yaitu PlayStation VR.
Kemampuan VR headset yang diklaim mumpuni tersebut pun pada akhirnya membuat gamer terpincut untuk membeli PlayStation VR agar nantinya bisa dimainkan dengan PS4 Pro yang notabene dinilai memiliki ‘jeroan’ mesin yang lebih mutakhir ketimbang PS4.
Namun sayang, Yoshida tidak menjabarkan detail angka penjualan PS4 Pro dan Slim, sedangkan untuk PlayStatio VR, salah seorang eksekutif PlayStation bernama Jim Ryan sempat menyebut jika penjualannya telah mencapai kisaran ratusan ribu unit saat peluncuran.
Sekadar informasi, dari segi spesifikasi hardware, PS4 Pro melebihi dua konsol PS4 sebelumnya. Hal ini disebabkan dukungan GPU AMD Polaris baru yang diklaim Sony mampu bekerja dua kali lebih cepat dari GPU yang terpasang di PS4 (2013) dan PS4 Slim.
Ke depannya, gim-gim yang akan meluncur di PS4 pun sudah mendukung format 4K dan tetap bisa berjalan lancar layaknya di konsol PS4 standar, meskipun tidak dimainkan di TV 4K.
(Jek/Isk)