Liputan6.com, Jakarta Selain buka 24 jam sehari, toko-toko kecil di Jepang menyediakan aneka makanan, kudapan lezat, serta beragam minuman hangat hingga dingin. Hanya saja, terkadang toko berjenis convenient store di negeri sakura itu menjadi kurang nyaman akibat kepulan asap rokok yang menyambut para pengunjungnya.
Pengunjung toko memang tak diperbolehkan untuk merokok di dalam toko, sebagian dari mereka berdiri mengelilingi asbak serupa tong sampah yang umumnya terletak di dekat pintu masuk toko. Hal ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan pada pengunjung lain yang tak merokok.
Advertisement
Pada 2015, Japan Society for Tobacco Control meminta toko-toko kecil memindahkan asbak mereka dengan harapan area di pintu masuk toko jadi tak nyaman bagi para perokok. Kini aturan tersebut semakin diperjelas demi menyambut Olimpiade Tokyo 2020.
Melansir laman Rocketnews24, Minggu (5/2/2017), pemerintah Jepang pun tengah mempertimbangkan cara-cara lainnya untuk membuat aturan anti-rokok di negara tersebut sedekat mungkin dengan negara-negara Barat yang telah lebih dulu menerapkannya. Mereka berhadap hal itu bisa diterapkan sebelum Olimpiade dimulai. Banyak yang berpendapat bahwa ini kesempatan yang baik untuk toko-toko kecil tak lagi menyediakan asbak.
Namun, satu hal yang tak banyak diketahui orang adalah ide awal adanya asbak di depan toko-toko tersebut. Semula, asbak-asbak itu ditujukan bagi para pejalan kaki yang merokok untuk mematikan dan membuang puntung dengan nyaman sebelum masuk ke toko. Beberapa toko bahkan memasang imbauan di dekat asbak dengan bunyi, "Tolong jangan merokok di sini." Sayangnya para perokok melihat asbak yang tersedia sebagai area merokok yang disediakan di luar ruangan.
Tingginya perkembangan sentimen anti-rokok di masyarakat Jepang, kini beberapa toko seperti 7-Eleven dikabarkan berencana untuk mulai memindahkan asbak dari depan toko mereka.