Liputan6.com, Karo - Hingga kini Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 16.50 WIB, gunung tertinggi di Sumut ini telah tujuh kali erupsi.
Petugas Piket Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung, Arif Cahyo mengatakan, erupsi tertinggi terjadi sekitar pukul 08.00 WIB tadi pagi, yaitu mengarah ke Tenggara-Timur, Kota Berastagi.
Advertisement
"Akibat erupsi ini, Kota Berastagi mengalami hujan debu, namun tidak terlalu tebal. Tadi kita langsung cek ke lapangan," kata Arif saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (5/2/2017).
Disebutkan Arif, meski Berastagi dilanda hujan debu akibat erupsi Sinabung, namun jumlah wisatawan terpantau ramai. Hal ini sebutnya, dikarenakan sebagian wisatawan telah sadar potensi abu vulkanik bisa berhembus ke mana saja.
"Nggak hanya ke Berastagi, tergantung arah angin. Karena erupsi Gunung Sinabung bervariasi arah anginnya," sebut dia.
Terkait hal ini, Arif mengaku bahwa pihaknya selalu mengimbau kepada para wisatawan untuk tetap menggunakan masker dan pelindung mata, karena abu dari erupsi Gunung Sinabung sangat berbahaya.
"Seperti biasa jika dilihat abunya, padahal itu sangat tajam seperti butir-butir pecahan kaca. Dan ini sangat berbahaya,” ucap Arif.
Mengenai adanya kemungkinan wisatawan yang membandel hingga berani menerobos zona merah kawasan Gunung Sinabung, Arif menuturkan jika kemungkinan itu pasti ada. Walau begitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk terus memantau.
"Kemungkinan ada. Tapi imbauan kita tegas, jangan membandel sampai berani menerobos, karena sangat berbahaya,” Arif menandaskan.