Liputan6.com, Jakarta - Pilkada DKI 2017 tinggal menghitung hari. Tak hanya para pasangan calon atau paslon, KPU juga terus berbenah agar partisipasi masyarakat pada Pilkada terus meningkat, terutama difabel.
Hal ini juga dilakukan KPU Jakarta Timur. Sosialisasi terus dilakukan tak terkecuali pada penyandang disabilitas.
Advertisement
Hari ini, KPU Jakarta Timur mendatangi komunitas difabel untuk melakukan sosialisasi. Meski hanya dilakukan di rumah seorang warga yang juga digunakan sebagai praktik pijat tuna netra, sosialisasi diikuti dengan antusias.
"Kami mengajak partisipasi masyarakat. Kebetulan pengalaman kami di Pilpres kemarim Jakarta Timur itu tinggi 75 persen. Tujuan kami ingin lebih dari 75 persen, karena target kami 77,5, syukur-syukur 80 persen. Agar partisipasi masyarakat (difabel) lebih meningkat," kata Pokja Sosialisasi KPU Kota Jakarta Timur Defense Fachrudin Radjab di Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2017).
Sosialisasi dilakukan tidak hanya kepada tuna netra. Seluruh elemen masyarakat berkebutuhan khusus lainnya juga sudah didatangani. Mulai tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, tuna wisma, bahkan transjender.
"Kami mengajak peran serta mereka. Ayo jangan malu-malu mereka punya hak yang sama dengan warga lainnya, mereka punya kesempatan berpartisipasi memperbaiki keadaan bangsa ini, khususnya DKI," imbau Deden.
Secara keseluruhan penyandang disabilitas di DKI Jakarta berkumpul 700 ribu orang. Hanya saja yang terdata sebagai pemilih hanya 150 ribuan.
"Jakarta Timur tergantung di antara yang lain karena saat mendatang kesulitan kami mereka di rumah tidak terdata sebagai disabilitas," pungkas Deden.