Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang turun terbatas pada awal pekan ini. Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi tertekan lantaran suah menguat signifikan dalam dua pekan ini. Namun, tekanan IHSG hanya sementara. William mengatakan, kondisi tersebut dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk akumulasi beli. Ada pun sentimen yang akan pengaruhi IHSG yaitu data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan baik. Rilis data ekonomi tersebut menurut William dapat dorong pergerakan IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.252-5.376 pada Senin pekan ini," ujar dia dalam ulasannya, Senin (5/2/2017).
Hal senada dikatakan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi. Ia menuturkan, pasar saham akan diramaikan sentimen data produk domestik bruto (PDB). Diperkirakan PDB sekitar 5,03 persen pada 2016 dari periode sebelumnya 4,79 persen. Indeks keyakinan konsumen pun diperkirakan turun 114,8.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan dari sentimen eksternal akan dipengaruhi data neraca perdagangan dan tingkat inflasi di China dan negara Asia lainnya. Dengan melihat kondisi itu, Lanjar memperkirakan IHSG berada di kisaran 5.250-5.400.
"Pergerakan IHSG secara teknikal berhasil menguat dan bertahan di atas 5.350 dengan pengujian selanjutnya di level 5.400," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari dengan support dan resistance 15.900-16.725, PT Alam Sutera Realty Tbk dengan support dan resistance 382-430, PT Summarecon Agung Tbk dengan support dan resistance 1.300-1.415, dan PT Bank Jabar Banten Tbk dengan support dan resistance 2.240-2.600.