Liputan6.com, Istanbul - Polisi anti-terorisme Turki menahan lebih dari 445 orang atas dugaan terkait dengan kelompok teroris ISIS. Menurut kantor berita Anadolu, penggerebekan terkoordinasi dilakukan di 18 provinsi di negara itu termasuk di antaranya Istanbul dan Gaziantep, yang terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Seperti dilansir BBC, Senin, (6/2/2017), kebanyakan dari mereka yang ditahan adalah orang asing. Dan 60 di antaranya dijebloskan ke penjara di Ankara.
Advertisement
Sementara itu, Associated Press menyebut dalam laporannya bahwa operasi penggerebekan terbesar terjadi di Sanliurfa. Setidaknya 100 tersangka diciduk dan polisi juga menemukan sejumlah barang terkait ISIS di kawasan tersebut.
Pasukan keamanan juga menangkap sembilan tersangka yang diduga mempersiarkan serangan di kota Izmir. Meski demikian, Anadolu tidak memberikan detail menyangkut para tersangka termasuk kewarganegaraan mereka.
Sekitar 10 anak di bawah umur dikabarkan bagian dari sejumlah orang yang ditahan di Istanbul dan Kocaeli. Sejumlah orang yang ditahan dilaporkan aktif dan terlibat dalam upaya perekrutan ISIS dengan menyampaikan propaganda melalui media sosial.
Turki, negara di dua benua ini tahun lalu mengalami kudeta militer dan puluhan serangan berdarah terkait ISIS atau militan Kurdi. Terkait hal ini, otoritas setempat meningkatkan upaya anti-terorisme.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab dalam serangan yang terjadi pada malam Tahun Baru di sebuah kelab malam eksklusif di Istanbul. Korban tewas akibat tragedi penembakan itu mencapai 39 orang.
Turki yang berbatasan dengan Suriah dan Irak merupakan anggota NATO dan bagian dari koalisi pimpinan AS dalam perang melawan ISIS. Pasukan Turki telah dikerahkan ke medan pertempuran Suriah sejak Agustus lalu dengan tujuan untuk membersihkan wilayah perbatasan dari keberadaan ISIS dan pemberontak Kurdi.