Museum Ini Pamerkan Opal Langka Rp 8,9 M untuk Pertama Kali

Opal terbaik berbobot 998 gram, Fire of Australia, dipamerkan untuk pertama kali sejak ditemukan lebih dari 60 tahun lalu.

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Feb 2017, 12:00 WIB
Fire of Australia (South Australian Museum)

Liputan6.com, Adelaide - Opal terbaik di dunia yang belum melalui proses pemotongan, Fire of Australia, dipamerkan untuk pertama kali sejak ditemukan lebih dari 60 tahun lalu.

Bernilai lebih dari US$ 675 ribu atau sekitar Rp 8,9 miliar, batu berbobot 998 gram itu disebut sebagai opal berkualitas tinggi dan terbesar yang ada di dunia.

"Fire of Australia berukuran seperti softball...dan menunjukkan semua warna spektrum," ujar Direktur South Australian Museum, Brian Oldman, seperti dikutip dari CNN, Senin (6/2/2017).

"Opal tersebut unik karena kualitasnya yang tinggi dan ukurannya yang besar. Batu itu memancarkan banyak warna merah, yang merupakan salah satu tanda opal yang sangat berharga," jelas Oldman.

Batu tersebut pertama kali ditemukan pada 1946 oleh penambang Walter Bartram di ladang opal Eight Mile, Coober Pedy. Wilayah tersebut merupakan kota padang pasir di Australia Selatan yang terkenal akan opalnya.

Menyadari keunikan potongan opal tersebut, keluarga Bartram yang memiliki bisnis pertambangan dan distribusi opal pun menyimpannya.

"Keluarga Bartram memoles dua sisi Fire of Australia, karena mereka menyadari bahwa itu adalah penemuan signifikan dan ingin menunjukkan kualitas opal," kata Oldman.

"Biasanya sepotong besar opal tidak dipoles sama sekali. Sebaliknya, benda itu dipotong menjadi perhiasan dan kemudian baru dipoles," imbuh dia.

Selama 60 tahun, batu mulia tersebut masih disimpan oleh keluarga Bartram. Namun setelah meminjamkannya untuk South Australian Museum untuk pameran, anak Walter Bartram, Alan, mengatakan bahwa keluarganya memutuskan untuk menempatkan benda berharga itu "di tangan yang aman".

"Kami merupakan pendukung South Australian Museum sejak lama dan tampaknya tepat bahwa benda tersebut diberikan kepada rakyat Australia Selatan untuk dinikmati," ujar Alan dalam sebuah pernyataan.

South Australian Museum membeli opal tersebut dengan dana hibah dari Pemerintah Australia. Fire of Australia akan dipajang hingga 28 Februari, sebelum disimpan secara permanen di koleksi opal milik museum.

Namun, Fire of Australia bukan merupakan opal paling berharga yang hingga kini pernah ditemukan.

Opal terbesar dan paling berharga adalah Olympic Australis. Batu seberat 3,45 kilogram dan 17.000 karat itu diperkirakan bernilai sekitar US$ 1,9 juta atau sekitar Rp 25,3 miliar.

Batu tersebut dibeli oleh pembuat perhiasan Altmann + Cherny pada 1956. Menurut Fiona Altmann, sejak saat itu Olympic Australis dipajang di showroom mereka di Sydney, Australia.

Namun dalam kategori opal yang telah dipoles, Virgin Rainbow yang juga dimiliki South Australian Museum, adalah opal paling mahal--berdasarkan harga per gramnya, yakni US$ 750.000 atau sekitar Rp 9,9 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya