3 Modal MU agar Finis Empat Besar

Manchester United (MU) menang telak 3-0 atas Leicester City di pekan ke-24 Liga Inggris, Minggu (5/2/2017).

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 06 Feb 2017, 14:30 WIB
Zlatan Ibrahimovic saat pertandingan melawan Leicester City(EPA/Tim Keeton)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) menang telak 3-0 atas Leicester City di pekan ke-24 Liga Inggris, Minggu (5/2/2017). Kemenangan ini membuat posisi MU perlahan merangsek ke papan atas.

MU saat ini ada di peringkat ke-6 klasemen sementara. Namun selisih poin Setan Merah dengan penghuni tiga besar klasemen hanya terpaut 4 poin.

MU sudah mengemas total 45 poin. Sementara tim peringkat ke-3, Manchester City mengoleksi 49 poin.

Salah satu gelandang MU, Ander Herrera, pun optimistis timnya bisa finis sebagai runner up.  Menurut dia, MU memang sulit mengejar Chelsea. Namun MU punya peluang untuk finis sebagai runner up.

"Saat ini, Chelsea unggul banyak poin. Sejujurnya, kami harus memikirkan soal posisi runner up sekarang," ujar Herrera seperti dilansir Soccerway.

Harapan Herrera tersebut bisa jadi kenyataan. Pasalnya, ada tiga hal yang bisa jadi modal MU untuk finis sebagai runner up. Berikut tiga hal tersebut.


1. Poros Pogba-Ibrahimovic

Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic (AFP/Oli Scarff)

Sosok yang berperan dalam perkembangan MU antara lain adalah Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba. Keduanya kian padu untuk membongkar pertahanan lawan.

Statistik Whoscored mencatat, Pogba dan Ibrahimovic adalah pemain dengan nilai paling tinggi, yaitu 7,72 dan 7.59. Keduanya sukses menjalankan perannya masing-masing di MU.

Sebagai gelandang, Pogba berhasil mengorkestrasi permainan MU setelah kesulitan di awal musim. Mantan gelandang Juventus tersebut rata-rata membuat dua operan kunci di tiap laga di Liga inggris.

Pogba juga pemain yang menggiring bola paling sering, yaitu 2,6 drible per laganya. Hal itu membuktikan Pogba adalah pemain MU yang paling sering memegang bola.

Sementara itu, Ibrahimovic juga rajin membobol gawang lawan. Sebagai striker, Ibra telah mengemas 15 gol. Torehan tersebut membuat publik berdecak kagum.

Pasalnya, Ibra telah berusia 35 tahun. Usia tersebut membuatnya diragukan masih bisa bersinar.


2. Kembalinya Eric Bailly

Eric Bailly (Manchester United) - Pantai Gading. (AFP/Glyn Kirk)

Kembalinya Eric Bailly membawa angin segar buat MU. Bek asal Pantai Gading lama absen akibat  cedera. Bailly kemudian absen lagi pada Januari lantaran harus membela timnas Pantai Gading di Piala Afrika.

Kini, Bailly telah bergabung kembali bersama MU. Eks pemain Villarreal ini sudah berlatih bersama tim utama MU sejak penghujung Januari. Pertandingan melawan Leicester City  Minggu (5/2/2017) adalah pertandingan pertamanya.

Meski tak lama merumput bersama rekan setimnya, Bailly tak canggung. Ia mampu bekerjasama dengan baik bersama Chris Smalling. Dalam pertandingan melawan Leicester, Bailly membuat tujuh clearances dan empat tekel.

Dengan kembalinya Bailly, Mourinho punya lebih banyak alternatif di lini belakang. Selain Bailly, ada juga Phil Jones, Chris Smalling, dan Marcos Rojo yang bisa berposisi sebagai bek tengah.


3. Komposisi Pemain yang Mulai Paten

Antonio Valencia mulai mendapat tempat inti di skuat MU (AFP/Ben Stansall)

Di awal musim, permainan MU tak konsisten. Hal ini terjadi karena Jose Mourinho masih mencari komposisi pemain yang pas untuk masuk tim utama.

Perlahan, komposisi tersebut sudah terbentuk. Selain Pogba dan Ibrahimovic, Ander Herrera dan Juan Mata jadi pemain di lini serang yang paling sering tampil. Herrera telah mencatatkan 21 kali tampil buat MU, sementara Mata 19 kali tampil.

Di lini belakang, Antonio Valencia menjadi pilihan utama Mourinho di posisi bek kanan. Pemain asal Ekuador itu berhasil bertransformasi dari seorang gelandang sayap menjadi bek kanan.

Bagaimana dengan bek kiri? Kesabaran Marcos Rojo tak sia-sia. Bek asal Argentina ini mulai mendapat kepercayaan untuk menempati posisi yang semula ditempati Luke Shaw.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya