Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Tanjung Power Indonesia (TPI) tengah membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Proyek yang kapasitas 2x100 megawatt (MW) ini akan menjadi pembangkit listrik terbesar di Kalimantan.
Deputy CEO Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan sebenarnya PLTU ini merupakan bagian dari Fast Track Program (FTP) tahap II. Namun proses kesepakatan pembiayaannya (financial close) baru tercapai pada bulan lalu.
"Ini dulu bagian dari FTP II, sehingga dapat jaminan dalam bentuk SJKU (surat jaminan kelayakan usaha)," ujar dia di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, total investasi untuk proyek ini sebesar US$ 545 juta. Dari jumlah tersebut sekitar US$ 422 juta berasal dari pinjaman dan melibatkan enam bank asing dalam pemberian fasilitas kontinjensi yaitu Korea Development Bank, The Bank of Tokyo, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, Mizuho Bank dan The Hong Kong Shanghai Banking Corpotation.
"Dari US$ 545 juta, US$ 422 juta dari pinjaman," kata dia.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Tanjung Power Indonesia Mustiko Bawono mengatakan, saat ini kemajuan proyek tersebut secara keseluruhan telah mencapai 40 persen. Ditargetkan proyek PLTU batu bara tersebut bisa beroperasi secara komersial pada semester I 2019.
"Progres sudah di atas 40 persen. Lahan sudah bebas semua, pekerjaan lahan sudah, peralatan sudah dibeli. Ini mulai kontruksi di Juni 2016. Di Kalimantan ini paling besar," ujar dia.