Liputan6.com, New York - Hari Valentine atau Valentine’s Day dianggap sebagai momentum kasih sayang, cinta, dan pengabdian. Tanggal 14 Februari menjadi momentum bagi banyak warga Amerika Serikat untuk bertukar kartu atau kado dengan orang terkasih.
Ketika banyak orang menganggap Valentine sebagai hari yang membahagiakan dalam hidup, tidak demikian dengan Theodore Roosevelt.
Advertisement
Bagi Presiden ke-26 Amerika Serikat itu, Valentine adalah momentum duka.
Pada 14 Februari 1884, ia kehilangan ibu dan istrinya. Kematian kedua perempuan yang paling dicintainya itu hanya berselang 11 jam.
Padahal, empat tahun sebelumnya, 14 Februari 1880 dianggap hari yang membahagiakan bagi Roosevelt. Kala itu, ia mengumumkan pertunangannya dengan Alice Hathaway Lee.
Pasangan tersebut bertemu pada 1878 di rumah Richard Saltonstall -- tetangga Alice yang adalah teman Roosevelt.
Roosevelt jatuh cinta pada pandangan pertama. "Sepanjang hidupku, aku tak akan pernah lupa betapa manis penampilannya, kecantikan yang terpancar saat ia menyapaku," kata dia seperti dikutip dari situs The Vintage News, Senin (6/2/2017).
Namun, cintanya sempat bertepuk sebelah tangan. Alice menolak lamaran Roosevelt yang pertama. Perempuan itu baru menerima pinangan tersebut pada Januari 1880.
Pernikahan digelar tepat pada hari ulang tahun Roosevelt ke-22 pada 27 Oktober 1880 di Gereja First Parish Unitarian, Brooklin.
Pasangan tersebut berbulan madu di rumah mempelai pria di Oyster Bay, New York.
Roosevelt dan istrinya aktif dalam acara-acara sosial kalangan elite New York, hadir di pesta mewah dan pertunjukan opera.
Pada 1881, keduanya bertualang keliling Eropa. Roosevelt kemudian berusaha mendapatkan jabatan publik dan terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York atau New York State Assembly.
Kala itu usianya baru 23 tahun. Ia adalah anggota termuda dalam sejarah majelis.
Pada Oktober 1882, Roosevelt dan Alice pindah ke Albany. Musim panas 1883 itu, perempuan muda tersebut hamil.
Alice kembali ke New York dan tinggal bersama ibu Roosevelt, Martha 'Mittie' Bulloch Roosevelt serta saudara-saudara iparnya, Corinne Roosevelt Robinson dan Anna 'Bamie' Roosevelt Cowles.
Semuanya berjalan lancar bagi Roosevelt dan keluarganya hingga Februari 1884.
Hari itu, ia yang berada di Albany menerima kabar bahwa ibunya sedang sakit. Pada 12 Februari, saat Roosevelt sedang berada di tengah perdebatan sengit di majelis, sebuah telegram datang.
Kawat berita itu dikirim saudarinya, mengabarkan bahwa istrinya, Alice telah melahirkan seorang bayi perempuan.
Tak lama kemudian, telegram kedua datang, yang mengabarkan sang istri dalam kondisi buruk.
Sore itu Roosevelt cepat-cepat pergi ke Kota New York.
Setibanya di rumah, ia menemukan Alice sakit parah. Ia menderita nephritis atau peradangan pada salah satu atau kedua bagian ginjal, sementara sang ibu sakit tifus.
Sesaat setelah kedatangannya, sang ibu meninggal dunia. Sebelas jam kemudian giliran maut menjemput Alice.
Hati Roosevelt hancur. Catatan hariannya pada Hari Valentine itu berupa tanda silang 'X' berwarna hitam yang dicoret besar-besar.
Di bawahnya ia menulis, "Cahaya telah hilang dari hidupku."