Liputan6.com, Tegal - Tanah bergerak dan ambles terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan sekitarnya, Minggu 29 Januari 2017). Akibatnya puluhan rumah di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal rusak parah dan belasan rumah roboh.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, seminggu sebelum kejadian bencana ini terjadi peristiwa aneh. Aliran air di pancuran sumber mata air Lohjinawi di desa lokasi bencana tiba-tiba deras. Diameter pancuran mencapai 20 centimeter, padahal biasanya aliran seperti dari keran air.
Menurut tokoh desa setempat, jika terjadi kemunculan hal aneh yang terjadi di Desa Dermasuci, maka hal itu menjadi tanda-tanda akan terjadi sesuatu di desa setempat.
Baca Juga
Advertisement
Desa Dermasuci dinilai sebagai daerah yang keramat lantaran diapit oleh tujuh perbukitan dan dua mata air. Dua mata air yang tak pernah kering itu adalah Sumur Duren dan Mata Air Lohjinawi.
"Ya, memang saya akui informasi dari warga seminggu sebelum terjadi bencana itu ada air dari sumber mata air Lohjinawi yang tidak biasa. Karena pancuranya kencang berukuran sekitar bola," ucap Kepala Desa Dermasuci, Mulyanto, beberapa waktu lalu.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tak terlalu menggubris fenomena tersebut dan menganggapnya biasa-biasa saja mengingat saat ini musim penghujan.
"Saya anggap kebetulan saja terjadi seperti itu, karena memang tanah di sini itu memang labil dan rawan tanah longsor," kata Mulyanto.
Bencana tanah bergerak di daerah itu sudah terjadi sejak era 1980-an lalu. Saat itu, puluhan rumah warga mengalami kerusakan parah karena ambles tergerus longsor. Pemerintah kemudian meminta warga untuk berangkat transmigrasi ke luar pulau. Jumlah warga yang transmigrasi sekitar 20 kepala keluarga.
Darurat Tanah Bergerak
Bupati Tegal Enthus Susmono sudah menetapkan masa tanggap darurat bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah selama 28 hari. Penetapan tanggap darurat itu tertuang di surat Nomor 360/30/0586/2017 tanggal 30 Januari 2017 tentang Surat Pernyataan Tanggap Darurat.
Dalam surat tersebut bupati menyebut bencana tanah bergerak telah menyebabkan 84 rumah rusak parah. Selama masa tanggap darurat itu, pemerintah setempat melakukan perbaikan infrastruktur jalan, rumah, dan bangunan lain yang rusak parah.
Tim dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Selain ke lokasi bencana, tim juga mengecek kondisi lahan yang rencananya akan dijadikan tempat relokasi warga.
"Berdasarkan hasil penelitian sementara memang ada rekahan tanah di Desa Dermasuci. Makanya kami merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Tegal untuk merelokasi warga," ucap Ahli Geologi Badan Geologi PVMBG Eka Kadarsetia yang juga koordinator tim, Kamis 2 Februari 2017.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menemukan lahan yang akan dijadikan tempat relokasi. Menurut dia, lahan tersebut dinilai aman meskipun masuk dalam zona tanah bergerak sedang.
Kepala Desa Dermasuci, Mulyanto, mengatakan lahan relokasi yang direkomendasikan tim dari Badan Geologi Bandung itu akan diajukan ke Pemkab Tegal.
Lahan kosong yang cocok untuk relokasi total ada 15 hektare. Namun, yang akan digunakan kemungkinan hanya tiga hingga empat hektare.
Seperti diketahui, awalnya ada sekitar 72 rumah warga yang terdampak bencana tanah bergerak. Ada rumah yang rusak dan tidak layak huni, ada juga yang sudah roboh. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 84 unit rumah yang terdampak lantaran tanah terus bergerak. Dari jumlah itu, 22 di antaranya rusak berat.
Bantuan kepada warga yang mengungsi sudah diberikan, di antaranya selimut, tikar, perlengkapan bayi, mi instan, dan beras. Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, PMI, TNI, Polri masih berjaga- jaga di lokasi bencana.
Persiapan Relokasi
Pemerintah Kabupaten Tegal berjanji akan menyiapkan lahan relokasi korban bencana tanah bergerak. Namun bantuan relokasi baru akan diusulkan pada anggaran perubahan 2017.
"Kami upayakan untuk lahan relokasi korban bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci. Tapi prioritas kepada 22 rumah yang rusak parah dan roboh karena tak bisa dihuni lagi," ucap Wakil Bupati Tegal, Umi Azizah.
Rencananya, kata dia, lahan relokasi untuk pemukiman warga diupayakan masih berada di dalam satu desa. Dengan demikian, warga tidak akan kehilangan lahan pertanianya yang merupakan sumber penghasilannya.
"Pemprov Jateng juga berjani memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta untuk 22 rumah. Sisanya bantuan baru akan diajukan Pemkab di APBD perubahan 2017," kata dia.
Hingga kini, bantuan kepada korban bencana tanah bergerak yang telah diberikan berupa logistik seperti, makanan sehari-hari, sembako, perlengkapan mandi, posko kesehatan, dan mendirikan dapur umum serta kebutuhan anak-anak.
"Bantuan juga diberikan oleh Badan Amal Zakat berupa bantuan dana untuk kebutuhan membeli lauk-pauk kepada korban bencana," ia menjelaskan.
Advertisement