Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah terbatas pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Secara teknikal, IHSG belum mampu bertahan di atas level resistance.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi menuju arah naik. Namun, laju IHSG belum terlihat pola kenaikan signifikan yang membesar lantaran belum disertai aliran dana investor asing yang besar pula.
"Jika dalam pergerakannya IHSG belum mampu bertahan di atas resistance maka peluang terjadinya tekanan masih akan terlihat dalam jangka pendek. IHSG berpotensi melemah terbatas," ujar dia, dalam ulasannya, Selasa (7/2/2017).
William pun memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.276-5.411. Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan kalau IHSG berpotensi menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.350-5.415.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berpotensi naik di kisaran 5.405-5.414. Reza menilai, laju IHSG berpotensi lanjutkan penguatan. Ini juga terlihat dari volume aksi beli investor sehingga dapat mendukung laju IHSG. Namun, pelaku pasar diimbau tetap mewaspadai arah pembalikan laju IHSG.
Pada perdagangan saham Senin 6 Februari 2017, IHSG naik 0,66 persen ke level 5.395. Aksi beli investor asing terhadap saham-saham perbankan membuat IHSG ditutup di level tertingginya pada 2017. Namun sektor saham tambang menurun.
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Timah Tbk (TINS). Sedangkan William memilih saham ADHI, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).