Liputan6.com, Washington DC - Perusahaan media sosial Facebook meluncurkan sebuah inisiatif untuk menanggulangi berita-berita hoax alias palsu di Prancis. Langkah menyoroti media itu dilakukan menjelang pemilihan presiden negara itu.
Dilansir dari VOA News, Selasa (7/2/2017), pihak Facebook mengatakan bahwa mereka akan bekerjasama dengan beberapa organisasi berita Prancis termasuk Agence France Presse, BFM TV, L'Express dan Le Monde, untuk memastikan berita-berita palsu tidak dipublikasikan di sosial media tersebut.
Advertisement
Jaringan media sosial itu telah menghadapi kritikan karena tidak melakukan cukup upaya, untuk mencegah informasi palsu dipublikasikan kembali di Facebook saat kampanye presiden AS tahun lalu. Sebagai tanggapannya, pihak Facebook mengambil langkah untuk mencoba mengatasi masalah itu.
Kondisi tersebut membuat sebagian kalangan khawatir bahwa informasi palsu menjelang pemilu Prancis akan beredar di Facebook. Pesta demokrasi itu berlangsung April dan Mei tahun ini.
Di Amerika Serikat, pihak Facebook mengatakan para penggunanya akan lebih mudah menandai artikel-artikel palsu di halaman berita mereka. Sebab akan dilakukan kerja sama dengan organisasi-organisasi seperti laman pengecekan fakta Snopes, ABC News dan Associated Press untuk memeriksa keaslian cerita.
Januari lalu, Facebook juga meluncurkan inisiatif anti-hoax di Jerman, di mana para pejabat pemerintah mengemukakan kekhawatiran berita palsu dan berita berbau kebencian tersebar di Internet.
Sebab, hal itu dapat mempengaruhi pemilihan parlemen bulan September, saat Kanselir Angela Merkel akan maju untuk mendapatkan masa jabatan ke empat.