Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan 50 ribu turis lokal dan lima ribu wisatawan asing selama gelaran balap dunia FIM Motocross World Championship (MXGP) pada 4-5 Maret 2017 di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Selain itu Menpar mengungkapkan potensi ratusan miliar peredaran uang sebagai dampak ajang ini.
Dalam edisi ke-61 penyelenggaraan MXGP, untuk pertama kalinya Indonesia masuk dalam kalender balap. Dari 20 seri balapan sepanjang tahun 2017, Pangkal Pinang didapuk sebagai tuan rumah seri kedua, setelah Losail di Qatar pada 25 Februari 2017 mendatang.
Baca Juga
Advertisement
"Pangkal Pinang baru saja ditetapkan sebagai zona ekonomi khusus pariwisata oleh Kemenpar. Kami menaksir media values (dampak keuntungan pemberitaan media) dari MXGP di Indonesia sebesar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 800 miliar. Angka ini sepertiga dari potensi keuntungan menggelar MotoGP," tutur Menpar Arief di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (6/2/2017) sore.
Menpar Arief Yahya bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi baru saja menghadiri peresmian maskapai Sriwijaya Air sebagai official carrier MXGP Indonesia. Selain itu hadir pula CEO Sriwijaya Air Chandra Lie serta Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa.
Sejauh ini, Arief Yahya mengakui bahwa sektor sport tourism hanya menyumbangkan 10 persen dari pemasukan yang dihasilkan Kemenpar untuk negara. Oleh karena itu, ke depan diperlukan sinergi serius antara dua kementerian, yakni bersama Kemenpora agar potensi wisata dari ajang olahraga di Indonesia bisa dimaksimalkan.
"Bukan hanya media values, sekitar Rp 100 miliar peredaran uang dari wisman (wisatawan mancanegara) dan wisnus (wisatawan nusantara) akan dihasilkan," kata Arief Yahya.
"Cara baru saja mengecek kalau Pangkal Pinang baru memiliki 25 hotel. Ini jadi pekerjaan rumah karena akan ada lima ribu turis asing datang dan rata-rata daya tampungnya 200 tamu," ucapnya.