Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sudah menyiapkan aplikasi sistem mekanisme pusat dan informasi mengenai data penerima dalam bantuan nontunai. Bahkan Kementerian Sosial akan menyiapkan format username dan password untuk seluruh daerah Indonesia.
"Kita mempunyai data yang dapat disandingkan dengan data daerah. Sehingga mereka dapat menyampaikan ini keluarga yang sudah mandiri atau yang jamila (jadi miskin lagi)," kata Khofifah Indar di kantor Kementerian Koordinator PMK di Jakarta Pusat, Senin 6 Februari 2017.
Advertisement
Keaktifan masyarakat dalam pelaporan kepada tingkat kelurahan, menurut Khofifah dapat mempermudah pembaruan data kemiskinan kepada pusat.
"Sistem updating belum berjalan dengan lancar sehingga saat ini masih mensosialisasikan kepada mahasiswa dan relawan untuk selalu mendukung kota ataupun kabupatennya dalam melakukan updating," ujar dia.
Karena hal tersebut, kata dia bagi masyarakat yang sudah dianggap mandiri tidak akan menerima bantuan nontunai dari pemerintah.
"Selama dinyatakan sebagai penerima bantuan pangan, mereka akan mendapatkan top up sebesar Rp 110 ribu setiap bulan. Bantuan tersebut dapat digunakan untuk pembelian bahan pokok di setiap e-warung yang telah disediakan oleh pemerintah," papar dia.
Selain itu, dia menegaskan, bantuan yang diterima oleh masyarakat tidak akan hangus meskipun tidak digunakan sepenuhnya.
"Nantinya sisa top up akan diakumulasikan pada top up bulan berikutnya. Jadi hal ini akan memudahkan masyarakat," Mensos menandaskan.