Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani melihat prosepek pertumbuhan ekonomi 2017 bakal sedikit membaik jika dibandingkan dengan 2016 yang sudah diumumkan sebesar 5,02 persen.
Prospek itu terlihat mulai kuartal IV 2016 yang disebutkan Sri Mulyani kinerja ekspor Indonesia sudah menunjukkan tren positif. Hanya saja, yang menjadi perhatian pemerintah adalah peningkatan investasi.
Sri Mulyani mengungkapkan investasi di Indonesia tidak terlepas dari fundamental RI sendiri. Untuk itu diharapkan seluruh elemen harus membantu dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Baca Juga
Advertisement
"Pertumbuhan ekonomi 2017 itu tergantung dari demand-nya. Semoga hal itu tetap terjaga dan tidak terganggu dinamika politik yang tengah terjadi," kata Sri Mulyani di Pasific Place, SCBD, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Ia menuturkan, beberapa sektor juga mulai menunjukkan perbaikan yang nantinya bisa jadi pendukung pertumbuhan ekonomi RI di 2017.
Sri Mulyani menyebutkan seperti sektor tambang yang selama ini pertumbuhannya negatif, mulai positif. Di sektor pertanian, komitmen dalam menjaga dan meningkatkan produksi terus terlihat.
Tidak hanya itu, sektor transportasi dan komunikasi yang berbasis teknologi, Sri Mulyani juga melihat banjir minat dari investor. Dua sektor itu diprediksi lebih menjanjikan.
"Kinerja perekenomian 2016 memberikan sinyal positif. Meskipun suasana internasional cukup menekan, kita ingin menjaga momentum positif itu. Kalau fondasi ekonomi jumlah pelaku dan sektor semakin lebar Indonesia lebih berdaya tahan," papar Sri Mulyani. (Yas)