Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sedang menjajaki untuk impor gas atau Liquified Petroleum Gas (LPG) dari Amerika. Pertamina melakukan penjajakan dengan Amerika karena diperkirakan harga LPG dari negara tersebut jauh lebih murah ketimbang dari Timur Tengah.
Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan, Pertamina terus melakukan pendekatan dengan seluruh produsen LPG di pasar internasional. Pendekatan tersebut untuk mencapat harga gas yang lebih murah.
"Kami terus membangun kerja sama dengan beberapa produsen LPG. Kami terus berusaha mencari sumber pasokan yang lebih kompetitif," kata Daniel, dalam Forum IndoGas 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (7/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Untuk merealisasikan rencana impor LPG dari Amerika, menurut Daniel saat ini Pertamina sudah melakukan pembicaraan dengan produsen LPG Amerika. Namun, perlu dilakukan kajian lebih dalam terkait mekanisme impor LPG tersebut.
"Kita sudah melakukan pembicaraan dengan produsen LPG dari Amerika," tutur Daniel.
Hal yang perlu dipelajari adalah mekanisme perizinan impor dan harga di Amerika Serikat dengan di Asia Pasifik, untuk memastikan LPG yang diimpor dari Amerika jauh lebih murah ketimbang negara produsen lain.
"Kami harus pelajari mekanisme membawa ke Asia Pasifik,mekanisme harga di Amerika dengan Asia Pasifik seperti apa, juga risiko harga," papar Daniel.
Amerika memasok LPG ke Asia Pasifik baru hitungan tahun. Oleh karena itu sebelum memutuskan impor, Pertamina berhati-hati dan memastikan kestabilan pasokannya.
"Kami pelajari terus, ini masih baru. LPG masuk Asia Pasifik baru tiga tahun, belum establist," tutup Daniel.