Liputan6.com, Tiongkok - Sebuah pabrik di Dongguan, Tiongkok, mengaku tidak menyesal telah memberhentikan hampir semua para pekerjanya dan mengganti peran mereka dengan memanfaatkan robot.
Dilansir Nextshark, Rabu (8/2/2017), Changying Precision Technology Company telah mengganti pekerjanya sebanyak 590 orang, atau 90% dari total pekerja yang ada di pabrik tersebut dengan robot. Kini, pabrik itu hanya mempekerjakan 60 orang yang bertugas untuk mengawasi robot agar dapat bekerja secara optimal.
Baca Juga
Advertisement
Pabrik di Dongguan itu merupakan sebuah perusahaan yang meproduksi ponsel. Pihak perusahaan mengaku dengan menggunakan robot untuk mengganti tenaga kerja manusia, lebih menguntungkan.
Robot tersebut berhasil membuat produktivitas pabrik meningkat 250 %, jika sebelumnya seorang pekerja hanya mampu memproduksi 8 ribu buah ponsel, kini dengan memanfaatkan robot, pabrik tersebut dapat memproduksi 21 ribu ponsel dalam sebulan.
Kegagalan produksi diakui pihak perusahaan juga menjadi turun, jika sebelumnya 25% hasil produksi mengalami kegagalan, kini kegagagalan produksi hanya mencapai 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dari robot tersebut mampu melakukan pekerjaan jauh lebih baik karena sangat minim melakukan kesalahan diabandingkan tenaga kerja manusia.
Terkesan dengan kinerja robot yang beroperasi di pabriknya, General Manager Luo Weiqiang menyampaikan rencanya bahwa untuk selanjutnya mereka akan mengurangi lagi karyawan manusia sebanyak 20 orang.
Kabar tentang peran robot yang mengambil jatah pekerjaan bagi manusia di Tiongkok bukan merupakan hal yang baru. Tahun lalu, Foxconn, pabrik yang merakit iPhone memberhentikan 60 ribu karyawannya dan menggantikan peran mereka dengan robot.
Secara keseluruhan sekitar 600 perusahaan di Kunshan, jantung industri elektronik yang berada di Tiongkok, menyatakan rencana ke depan untuk menghilangkan ribuan pekerja manusia agar dapat menekan biaya pengeluaran perusahaan guna membayar gaji tenaga kerja manusia.
Teknologi memang sangat membantu kinerja pabrik-pabrik elektronik di Tiongkok, namun hal yang perlu dicatat adalah dengan adanya robot-robot di Tiongkok tersebut, justru semakin menambah kesulitan bagi warga di sana untuk mendapatkan pekerjaan.
(soy/ul)
Penulis:
Soyid Prabowo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6