Diselamatkan Erick Thohir, Asuransi Bumiputera Buka 12 Februari

Erick Thohir menyelamatkan Bumiputera dengan menyetor dana Rp 2 triliun

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Feb 2017, 21:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, Pendiri Mahaka Group, Erick Thohir telah menyetor dana sebesar Rp 1 triliun dari komitmen Rp 2 triliun dalam rangka menyelamatkan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) 1912. Miliarder tersebut masuk sebagai konsorsium investor pada perusahaan baru PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB).

"Yang sudah masuk Rp 1 triliun, sedangkan AJB harus dibiayai Rp 2 triliun. Jadi sisanya paling lambat 31 Maret 2017," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, Firdaus Djaelani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Dengan modal Rp 2 triliun, Erick Thohir akan mendapatkan aset dari Bumiputera Properti Indonesia berupa tanah senilai Rp 3,3 triliun. Sementara aset AJB Bumiputera mencapai Rp 11,3 triliun, terdiri dari aset finansial Rp 5,1 triliun dan aset tetap Rp 6,2 triliun.

Firdaus enggan menyebut identitas investor konsorsium yang akan menanamkan modal di AJ Bumiputera selain Erick Thohir. Dia malah membantah Hendrik Tee, mantan petinggi Sinar Mas Group masuk dalam konsorsium tersebut.

"Hendrik Tee tidak lah (konsorsium). Dia cuma bagian dari konsultan yang bantu (restrukturisasi)," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa cucu usaha AJBB ini akan beroperasi mulai 12 Februari 2017. "Apa yang kami kerjakan, jalan terus, seperti peluncuran 12 Februari ini," terang dia.

AJ Bumiputera, sambungnya, akan mengambilalih bisnis AJBB dengan mencari pemegang polis baru. Sementara AJBB hanya mengelola pemegang polis lama. "Polis baru diterbitkan AJ Bumiputera, administrasinya. Yang lama di AJBB," jelas dia.

Erick Thohir diizinkan menerbitkan surat utang, berupa promissory notes sebesar Rp 3,3 triliun. Diakui Firdaus, AJBB harus membayar klaim jatuh tempo kepada pemegang polis.

"Di 2017 ada jatuh tempo sekitar Rp 5 triliun. Promissory notes diterbitkan investor, kan itu bagian dari pembayaran aset. Bunganya 6,5 persen nett per tahun," kata Firdaus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya