Liputan6.com, London - Manajer Chelsea Antonio Conte mengatakan dia tidak bisa mengubah sebuah tim menjadi superior secara instan. The Blues juga butuh banyak kekalahan untuk bisa belajar jadi lebih baik.
Conte baru-baru ini juga membuat pengakuan soal perlakuannya kepada striker Diego Costa. Dia pernah marah pada pemain tersebut, tak membawanya ke kandang Leiceter sampai rumor kepindahan Costa ke Tiongkok berkembang.
Baca Juga
Advertisement
Kinerja Costa dan kawan-kawan meningkat setelah musim lalu finis di peringkat 10, posisi mengecewakan setelah meraih gelar pada musim 2014/2015. Di tangan Conte, Chelsea mampu memimpin klasemen sementara usai mengoleksi 16 kemenangan dari 18 laga sejak September.
"Kalau kalian membandingkan Chelsea dengan tim musim lalu, normal-normal saja jika hasilnya seperti ini. Kalian kan tidak bisa mengubah itik buruk rupa menjadi angsa dalam waktu instan," kata Conte seperti dilansir TalkSport.
Bersama Costa, pencetak 15 gol di Liga Inggris musim ini, Conte merasa perlu untuk fokus pada target jangka pendeknya. Dia menegaskan Costa bertahan di Stamford Bridge dan tak ingin membicarakan masa depan.
"Diego Costa? Masalah saya dengan dia sudah selesai. Saya meninggikan suara dan dia mengerti. Sekarang semuanya sempurna," ujar eks pelatih Juventus tersebut.
"Pengalaman saya sebagai pemain mengajarkan kalau saya akan menang banyak dan akan dapat banyak kekalahan juga. Dan itu menanamkan dalam diri saya kemauan keras untuk menang," tutur Conte.