Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kembali mencurahkan kegalauan terkait beberapa permasalahan yang menyerang partainya belakangan ini.
Berawal dari aksi damai 4 November 2016, SBY merasa difitnah telah menggerakkan atau dituding sebagai orang yang berada dibelakang layar terkait aksi tersebut. Padahal, kata dia, aksi yang dikenal dengan 411 tersebut murni gerakan masyarakat.
Advertisement
"Saya pun dituduh mendanai dan menunggangi aksi damai tersebut. Di samping fitnah kepada kita, tuduhan itu juga sebuah penghinaan kepada jutaaan rakyat di Tanah Air yang secara spontan dan ikhlas melaksanakan aksi-aksi damai," kata SBY dalam pidato politiknya di acara Dies Natalies 15 Tahun Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Selain itu, SBY mengaku ada yang lebih parah dari fitnah aksi 411, yakni beredar pemberitaan di media sosial yang menuduh bahwa dirinya terlibat dalam rencana aksi pemboman di kawasan Istana Negara, Jakarta.
"Tiba-tiba sebuah pemberitaan di media sosial dan diviralkan ke mana-mana, menuduh saya berada di belakang rencana pemboman Istana Merdeka," ujar dia.
Bahkan, belum lama ini, Presiden ke-6 RI itu juga mengaku difitnah sebagai penggerak aksi makar yang mana para aktivisnya telah diamankan pihak kepolisian.
"Yang juga bagai halilintar di siang bolong adalah tuduhan kepada saya seolah berada di belakang gerakan makar. Secara pengecut pula diedarkan selebaran-selebaran hoax tanpa identitas siapa pembuatnya," papar dia.
Dalam hal ini, dia merasa prihatin dan kecewa atas semua tudingan itu. Apalagi, baru-baru ini, ada aksi demonstrasi dari sejumlah mahasiswa di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan.
"Yang paling baru, kemarin, rumah saya di Kompleks Kuningan digeruduk oleh massa, yang konon sudah diprovokasi dan diagitasi di Kawasan Pramuka Cibubur," ucap SBY.
Atas sejumlah kejadian itu, SBY mengajak kepada seluruh kadernya di Partai Demokrat untuk tidak termakan isu dan tidak menyerang balik dengan menyebarkan isu hoax serta fitnah.
"Saya mengajak para kader untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan fitnah, apapun kesulitan dan permasalahan berat yang kita hadapi. Mari kita jawab fitnah dengan kebenaran," pinta SBY.