Ma'ruf Amin: Ulama Harus Menjaga Umat dan Negara

Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin bersilaturahmi dengan kyai, ulama, TNI, dan Polri.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 08 Feb 2017, 15:00 WIB
Ketua MUI dan Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin

Liputan6.com, Serang - Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin, meminta seluruh kiai dan ulama di Indonesia untuk menjaga kesatuan umat Islam dan Negara Republik Indonesia (NKRI).

"Ulama tidak hanya di pesantren saja. Di pesantren iya, dalam rangka menyiapkan tokoh-tokoh agama dan tokoh perbaikan atau perubahan. Penting juga mengambil peran menjaga umat dan negara," kata Ma'ruf Amin yang juga Rais Aam PBNU, saat ditemui di Ponpes An-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (8/2/2017).

Dalam acara silaturahmi antara kiai dan ulama dengan Polri-TNI tersebut, Ketua MUI itu berkisah bahwa kiai, ulama, dan santri memiliki peran besar dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

"Kita juga menjaga negara, sebab negara ini, ulama ikut berjuang memerdekakan ini. Abad 19, ulama melakukan gerakan perlawanan terhadap penjajah, salah satunya Geger Cilegon," ujar Ma'ruf.

Geger Cilegon terjadi pada 1888. Tokoh penggerak gerakan ini adalah KH Wasyid. Saat itu, cerita Ma'ruf, Belanda sempat berpikir bahwa perlawanan umat Islam dikarenakan mereka melakukan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi.

"Namun (Snouck) Hurgronje (peneliti Belanda) menyatakan bahwa penyebabnya adalah karena umat Islam yang berangkat haji dan mendapatkan pendidikan pesantren di Arab Saudi, pulang ke Indonesia yang akhirnya melakukan perlawanan," ungkap Ma'ruf.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya