Liputan6.com, Makassar - Anda mungkin tidak akan merasa bosan ketika menyantap kuliner di Restoran Goedang Popsa, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebab, sembari menyantap makanan, di restoran ini Anda juga bisa "melahap" sejarah awal olahraga air di Sulsel.
Wisata kuliner unik yang menggunakan konsep perpaduan kearifan lokal dan modern ini akan hadir di Kota Makassar, tepatnya di Jalan Ujung Pandang Nomor 3.
Abdul Malik, Manajer Operasional Goedang Popsa, mengatakan resto ini sengaja hadir dengan konsep yang berbeda. Resto ini, kata dia, mengusung konsep modern tanpa menghilangkan unsur lokal dan melupakan sejarah.
Baca Juga
Advertisement
"Tujuannya karena kita ingin memberikan pengalaman yang berbeda untuk para pengunjung. Selain menikmati kuliner dan terhibur, juga dapat mengingat kembali sejarah yang perlahan mulai dilupakan," ujar Malik kepada Liputan6.com, Rabu, 8 Februari 2017.
Ketika berada di Goedang Popsa, kata Malik, para pengunjung diperlihatkan galeri foto dan gambaran sejarah perkembangan olahraga air di Sulsel. Popsa atau Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air Makassar merupakan salah satu pioner berjayanya olahraga air di Indonesia.
"Jadi, kehadiran Goedang Popsa ini ingin memberikan kenangan dan pengetahuan untuk pengunjung di mana keberadaan Goedang Popsa sendiri tak bisa lepas dari sejarah Popsa Makassar," ucap Malik.
Pengunjung, ucap Malik, juga akan disajikan dengan sajian kuliner lezat dan minuman. Mulai dari yang makanan khas lokal Sulsel hingga yang bercita rasa internasional.
"Semua makanan dari tangan terampil chef handal melalui proses pengolahan yang baik dan dipastikan pertama kalinya ada di Makassar," kata Malik.
Yang tak kalah menarik, kata Malik, pengunjung juga dapat menikmati detik-detik matahari terbenam di ufuk barat. Matahari terbenam bisa dinikmati dari resto ini karena keberadaannya di tepi pantai.
"Karena Goedang Popsa tepat berada di bibir Pantai losari bagian utara," ucap dia.
Selama berada di Goedang Popsa, pengunjung akan dibuat merasa nyaman dengan menikmati fasilitas yang ada di dalam ruangan. Apalagi, fasilitas itu terbuat dari bahan berupa limbah barang bekas yang dimanfaatkan dengan maksimal dan akhirnya menghasilkan suasana alam ketika menikmati kuliner di resto ini.
"Semua fasilitas yang ada bisa dilihat langsung, kan hampir semuanya barang bekas yang kami manfaatkan dengan baik. Seperti kursi, jet ski tempo dulu, hingga dinding bangunan yang dihiasi dengan kayu bekas," kata Malik.