Liputan6.com, Jakarta John Hudson Dilgen tak pernah membiarkan rasa sakit pada kulitnya melemahkan semangatnya dalam menjalani hidup. Remaja kelahiran Staten Island, New York didiagnosa mengidap penyakit langka Epidermolysis Bullosa (EB), yaitu penyakit warisan yang menyebabkan kulit seperti melepuh. Akibat penyakit itu, Johm harus berjuang menahan perih saat beraktivitas sehari-hari, seperti saat berjalan, makan, dan mandi.
Seperti yang dikutip dari people.com, Kamis (9/2/2017), akibat luka melepuh yang tak kunjung kering, Hudson rela tubuhnya dibungkus perban setiap hari untuk melindunginya dari kotoran. “Butterfly child” begitu sebutan bagi anak-anak yang terkena penyakit langka ini, karena kulit mereka sehalus sayap kupu-kupu.
“Ini benar-benar sulit, aku merasakan sakit sepanjang waktu. Tapi Anda melihat aku dan kerap berkata, ‘ini sangat mengerikan bagi anak-anak’, tapi aku tidak ingin semua orang khawatir tentang aku. Aku beruntung punya keluarga yang sayang dan komunitas yang menemaniku juga selalu mendukung,” kata Hudson.
Kini Hudson menjadi juru bicara EB Research Partnership, sebuah lembaga penelitian yang terus berusaha mencari obat untuk penyakit langka ini. Meski harus berjuang menahan perih, Hudson tetap fokus untuk membantu penelitian untuk menemukan jawaban, sehingga anak-anak yang lain tidak mengalami apa yang dialaminya.
Bagi Hudson, meski hidup dalam kondisi yang sulit selama 14 tahun, dirinya telah menentukan misi dalam dirinya untuk mendidik masyarakat tentang penyakit EB dan bekerja menemukan obat penawarnya.
"Sebagian besar hidup aku hanya duduk di sofa. aku hanya ingin melakukan sesuatu dan berbicara banyak tentang hal ini. Ada begitu banyak anak-anak lain yang lebih buruk dari aku. Bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki orangtua yang dapat membantu mereka. tugas saya adalah membantu meringankan rasa sakit orang-orang seperti aku,” ungkap Hudson menambahkan.
Hudson sempat terus sekolah sampai kelas delapan, namun jadwal sekolah yang semakin sibuk membuatnya terpaksa mengambil kelas online. Biologi menjadi pelajaran favoritnya, dirinya juga kerap menghabiskan waktu luang dengan menonton film, terutama film Harry Potter.
“Aku mau menjadi aktor, ingin berpura-pura terlibat dalam sebuah adegan di atas kereta dan skuter. Setidaknya ini akan membantu saya melupakan apa yang terjadi dalam hidup saya sendiri,” kata Hudson.
Kisah John Hudson Berjuang Melawan Penyakit Kulit Langka
John Hudson Dilgen tak pernah membiarkan rasa sakit pada kulitnya yang meleleh melemahkan semangatnya dalam menjalani hidup.
diperbarui 09 Feb 2017, 16:00 WIBJohn Hudson Dilgen tak pernah membiarkan rasa sakit pada kulitnya yang meleleh melemahkan semangatnya dalam menjalani hidup.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Makna di Balik Tari Piring Khas Minangkabau
Studi Ungkap Polusi Udara Buat Otak Makin Lemot
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 16 November 2024
KPK Tetapkan Pejabat BPK Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Saat Halle Berry Kembali Kenakan Gaun Menerawang Ikonis Elie Saab di Malam Memenangkan Oscar 22 Tahun Kemudian
Papan Sangatan, Teknologi Kearifan Lokal dalam Perhitungan Musim Tani
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan