Liputan6.com, California - Seorang perempuan dari California memilih meninggalkan suaminya yang telah ia nikahi selama 22 tahun. Alasannya, belahan jiwanya itu memilih Donald Trump saat pilpres 2016 lalu.
Pensiunan penjaga penjara Gayle McCormick kaget luar biasa tatkala mendengar suaminya akan memilih calon presiden yang kontroversial dari Partai Republik.
Advertisement
Ia mengetahui niat suaminya itu saat keduanya sedang makan siang bersama teman mereka.
"Benar-benar membuatku terpana ia memilih Trump," kata McCormick seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (9/2/2017),
"Aku merasa dikhianati. Aku merasa membodohi diriku sendiri. Keputusannya membuat aku seperti tak mengenalnya," lanjut perempuan 73 tahun itu.
"Ada hal-hal yang bisa aku terima ada juga yang tidak," ujarnya.
McCormick yang mendeskripsikan dirinya, "Demokrat tapi cenderung sosialis", kini memilih untuk berpisah dengan suaminya.
Pilpres AS 2016 dianggap sebagai pemilu paling keras sekaligus paling pahit dalam sejarah politik Negeri Paman Sam.
Sebuah survei dari Reuters/Ipsos memperlihatkan jurang pemisah antara Republikan dan Demokrat makin lebar, di mana sejumlah orang beradu pendapat dengan teman dan keluarganya terkait politik mencapai 39 persen.
Survei kepada 6.000 orang yang diambil pada 27 Desember hingga 18 Januari itu menemukan fakta 16 persen mereka berhenti berbicara dengan keluarga atau teman setelah mengetahui hasil pemilu.
Lebih jauh lagi 17 persen responden memblokir anggota keluarga atau teman di media sosial atas alasan yang sama. Angka itu 14 persen lebih tinggi dibanding bulan Oktober. Donald Trump dilantik jadi Presiden ke-45 AS pada 20 Januari 2017.