Liputan6.com, Selayar - Matahari menghangatkan suasana pagi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Seiring datangnya pagi, beberapa warga tampak beriringan menuju kebun sayur-mayur yang di antaranya ditanam tomat.
Kebun itu dinamakan Kebun Kamtibmas. Selama beberapa bulan kebun tersebut dirintis di Kelurahan Putabangun, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bahkan, adanya Kebun Kamtibmas berhasil memotivasi warga daerah berjuluk Pulau Sejuta Mistis bangkit dari pesimistis dengan memanfaatkan lahan tidur yang dimiliki mereka. Terutama untuk menghasilkan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulillah, mereka riang melihat hasil panen," ucap Kapolres Kabupaten Kepulauan Selayar, AKBP Eddy Suryantha Tarigan, kepada Liputan6.com, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, Eddy mengakui hasil panen raya di Kebun Kamtibnas mampu menekan harga tomat. Sebelumnya, tomat masuk salah satu daftar jenis kebutuhan warga yang melonjak belakangan ini selain cabai.
"Selama ini warga harus membeli tomat dengan harga Rp 13 ribu per kilogram karena harus menanggung biaya transportasi dari kabupaten tetangga. Namun, setelah ada produksi lokal dari Kebun Kamtibmas, harga tomat berhasil ditekan hingga Rp 3.000 per kg," ia menambahkan.
Eddy sangat bangga dengan keberhasilan anggotanya, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Hasan selaku pengelola Kebun Kamtibmas. Aiptu Hasan merintis Kebun Kamtibmas dengan kerja keras, sehingga tak hanya menekan harga kebutuhan sayur-mayur yang melonjak tinggi.
Keberadaan Kebun Kamtibmas itu juga mampu mengurangi pengangguran di Kabupaten Selayar. Terutama dengan mempekerjakan warga menjadi tenaga tetap dan tenaga panen.
"Kebun Kamtibmas itu telah mempekerjakan beberapa warga. Di antaranya saat ini sudah ada empat orang sebagai tenaga tetap dan 10 orang tenaga pemetik ketika panen raya," Eddy.
Eddy mengungkapkan Kebun Kamtibmas berjalan sejak tahun 2014. Lahan kebun seluas satu hektare itu sebelumnya milik warga. Namun belakangan dibeli Aiptu Hasan yang merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polres Selayar, Sulsel, seharga Rp 20 juta di tahun itu juga.
Pada Mulanya Hutan Semak
Lahan dibeli dalam keadaan tidak produktif karena keberadaannya yang dipenuhi hutan semak dan kondisi berbatu serta jenis tanahnya tanah liat yang sulit dimanfaatkan.
"Selanjutnya dikelola oleh Aiptu Hasan menjadi Kebun Kamtibmas dengan menanam beberapa varietas tanaman sayuran, antara lain tomat, cabai, kol, wortel, dan bayam," Eddy menjelaskan.
Setelah dikelola kurang lebih dua tahun, Kebun Kamtibmas perlahan dibenahi dengan kolam yang menggunakan sistem irigasi perpipaan, rumah petani, dan gudang pupuk kandang.
"Kolam tersebut juga digunakan untuk tempat pembibitan dan pengembangbiakan ikan lele dan ikan nila," ujar dia.
Dalam setahun Kebun Kamtibmas dapat panen hingga empat kali. Hal itu dicapai karena menggunakan sistem tanam tumpang sari. Ada tiga varietas tanaman yang ditanam, yaitu sayur bayam, tomat, dan cabai.
"Saat ini sudah masa panen ke delapan untuk tanaman tomat sendiri," Eddy mengungkapkan.
Pada tahun 2017, khusus tanaman tomat diakui Eddy sudah berlangsung kurang lebih satu bulan dan diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga dua pekan ke depan.
"Alhamdulillah jumlah produksi tomat yang telah diperoleh sudah mencapai tiga ton dengan jeda panen tiga kali seminggu dan dalam setiap panen jumlah produksi antara lima hingga enam kuintal," ia membeberkan.
Tak hanya itu, menurut Eddy, keberhasilan Kebun Kamtibmas dengan melihat produksi yang telah dicapai dalam sekali panen saja sudah mampu menutupi harga pembelian lahan sebelumnya.
Dengan pencapaian keberhasilan Kebun Kamtibmas, Eddy berharap dapat menjadi contoh pengelolaan kebun di Kabupaten Kepulauan Selayar. Alhasil, lahan tidur yang ada di Selayar semuanya dapat diproduktifkan dan menjadi sumber penghasilan ke depannya bagi masyarakat.
"Serta dapat mengajak masyarakat ke perilaku yang positif dan meninggalkan kegiatan negatif," Eddy memungkasi.
Advertisement