Liputan6.com, Jakarta Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 94,4 triliun dari total target Rp 100 triliun di 2016. Sebagian besar realisasi penyaluran KUR ditujukan ke Pulau Jawa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui jika sebagian besar atau tepatnya 54,6 persen KUR tersalurkan di Jawa. Namun, dia menampik hal tersebut sebagai sebuah ketimpangan.
Menurut Darmin, hal itu terjadi karena sebagian besar penduduk berada di Pulau Jawa. Jadi, lumrah jika serapan KUR terbanyak di pulau ini.
Baca Juga
Advertisement
"Sebenarnya saya tidak lihat ada ketimpangannya di sini. Orang miskin 54 persen di Jawa itu, maka kalau KUR 56 persen di Jawa itu masih mungkin. Jadi memang kekuatan riil-nya ini. Sehingga tolong jangan dilihat ini sebagai konsentrasi, ketimpangan," jelas dia di Komisi XI DPR RI Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Namun, dia mengakui, tidak meratanya sebaran KUR karena pengaruh sebaran bank. Maka, perlu jasa keuangan lain untuk menopang KUR.
"Tapi sedikit lain hal itu juga ada hubungannya dengan penyebaran kantor cabang bank kita. Jadi kita usahakan jangan hanya bank ini, siapa tahu selain BPD, kita mulai kasih yang namanya lembaga finance company," jelas dia.
Sementara, Darmin menyampaikan tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebanyak Rp 110 triliun. Saat ini, plafon yang telah diajukan penyalur sebesar Rp 106 triliun.
"Ada Rp 4 triliun kami sisakan siapa tahu ada yang lapor ke OJK 'saya sekarang sudah sehat NPL nya turun' diajukan 1-2 minggu kemudian dapat plafon," tutup dia. (Amd/Nrm)