Liputan6.com, Bangalore - Seorang bayi laki-laki terlahir ke dunia pada 21 Januari 2017 di India. Proses persalinan berjalan lancar, tapi kondisi fisiknya tak biasa. Ia memiliki empat kaki dan dua penis.
Para dokter yang membantu kelahirannya menyadari bayi itu membutuhkan penanganan khusus.
Advertisement
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/2/2017), dari klinik pemerintah di Desa Puladinni, negara bagian Karnataka, India selatan--tempat tangis pertamanya pecah--cepat-cepat ia dilarikan ke rumah sakit setempat.
Lalu, bersama kedua orangtuanya, Lalitamma dan Chennabasava, bayi yang belum diberi nama itu kemudian menempuh perjalanan jauh sekitar 200 mil atau 321 kilometer ke Narayana Health City.
Perjalanan panjang yang dilakukan sehari setelah ia dilahirkan berakibat buruk bagi sang bayi istimewa.
Pada 24 Januari 2017, tiga hari setelah kehadirannya di dunia, ia mengalami dehidrasi dan membutuhkan bantuan oksigen.
Menurut para dokter yang menanganinya di Narayana Health City, Bangalore, bayi tersebut terlahir dengan polymelia, cacat lahir langka yang menyebabkan munculnya anggota badan atau organ ekstra yang biasanya tak sempurna.
"Ini adalah masalah yang terjadi dari waktu ke waktu, terlepas dari status sosial atau ekonomi," kata Dr. Sanjay Rao, ahli bedah anak di Narayana Health City kepada CNN.
Polymelia adalah kelainan genetik, yang dapat disebabkan oleh kelainan kromosom atau faktor lingkungan, demikian menurut Journal of Clinical Imaging Science.
Kondisi tersebut terjadi ketika embrio berkembang menjadi kembar siam. Namun, salah satunya berhenti tumbuh dan justru terus mengembangkan tungkai atau organ tambahan yang melekat pada kembarannya.
Istilah populernya adalah "kembar parasit". Kondisi itu, menurut Rao, membuat operasi yang dilakukan pekan lalu kian kompleks.
Itu adalah operasi besar. Dikerahkan tim yang terdiri atas 20 dokter, perawat, dan teknisi untuk melakukannya.
"Karena anatominya tidak tipikal, banyak yang harus dilakukan sebelum proses operasi-- untuk mendefinisikan anatomi secara jelas, mana yang dari kembar parasit atau bayi itu sendiri," kata dia.
Paramedis juga harus mengidentifikasi pembuluh darah untuk mengendalikan potensi kehilangan darah dalam jumlah besar. "Ada banyak pekerjaan pra-operasi yang harus dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan lancar," kata Rao.
Kabar baiknya, operasi para dokter India tersebut berjalan lancar.
Jelmaan Dewa-dewi
Jumlah pasti kasus polymelia atau kemungkinan yang mengarah ke sana belum dipastikan. Namun, menurut Dr Rao, itu jarang terjadi.
Itu adalah kasus keempat yang ditangani rumah sakit selama beberapa dekade. Salah satunya adalah pada 2008. Pasien kala itu adalah seorang bayi perempuan, Lakshmi Tatma.
Lakshmi lahir di negara bagian Bihar serta memiliki empat kaki dan empat lengan.
Kisah kelahiran Tatma menarik perhatian luas masyarakat India. Ribuan orang berbondong-bondong melihatnya. Bayi itu diyakini sebagai reinkarnasi dari Laksmi, Dewi Kemakmuran dalam agama Hindu yang memiliki empat lengan.
Takhayul dan stigma seringkali identik dengan kasus-kasus kelahiran seperti itu di India.
Namun, orangtua bayi laki-laki dari Desa Puladinni dengan cepat menyadari bahwa buah hati mereka memiliki kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera.
"Zaman sudah berubah. Orangtua muda sekarang lebih punya kesadaran, tak serta merta percaya takhayul," kata Rao.
Kini bayi tersebut diperkirakan bisa segera pulang ke rumahnya pekan depan. Selepas operasi, ia harus menjalani sejumlah perawatan dan operasi korektif yang dilakukan secara gratis di Narayana Health City.
Operasi dan perawatan secara cuma-cuma itu sungguh disyukuri oleh ayah sang bayi yang berprofesi sebagai petani.
Dr Rao mengatakan, mungkin akan ada sejumlah masalah yang bisa jadi memerlukan prosedur minor. Apa pun, dia yakin bayi asal India itu akan memiliki masa kecil yang normal.
Advertisement