Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda orangtua muda yang kesusahan mengatur anggaran setiap bulan? Apakah Anda selalu stres menjelang akhir bulan padahal sebenarnya penghasilan cukup besar?
Kesulitan orangtua muda biasanya bingung mengatur berbagai pengeluaran di saat punya cicilan tenor panjang yang harus dilunasi, biasanya rumah atau mobil. Tips berikut bisa membantu Anda dalam mengatur keuangan seperti dikutip dari CekAja.com:
Baca Juga
Advertisement
1. Buat daftar pengeluaran wajib
Kalkulasikan berapa yang dibutuhkan untuk membeli kebutuhan pokok, bahan makanan, KPR, listrik, air, atau bensin/transportasi. Kebutuhan si kecil seperti popok dan susu juga masuk ke sini. Ketika jumlahnya lebih dari 70 persen penghasilan, maka Anda harus mengencangkan ikat pinggang.
Tapi mungkin Anda akan terkejut kalau total biayanya lebih kecil daripada yang Anda bayangkan. Inilah manfaat membuat daftar pengeluaran.
2. Anggap menabung sebagai pengeluaran wajib
Menabung terlebih dahulu lalu menggunakan sisanya untuk konsumsi mungkin terasa sulit bagi orangtua muda dengan banyak pengeluaran. Padahal menabung ini bisa menyelamatkan masa depan jika terjadi sesuatu hal yang tak terduga. Misalnya saat kendaraan harus masuk bengkel atau si kecil merusakan smartphone Anda.
Anda bisa mulai menyisihkan 10 persendari penghasilan. Kalau masih sulit, mulailah dengan 5 persen. Masih sulit juga? Berarti Anda harus belajar mengurangi pengeluaran. Misalnya pengeluaran hiburan dan makan di luar rumah.
3. Jangan membeli saat tak punya uang
Kalau di rekening bank Anda tidak ada uang, jangan berencana untuk memiliki benda yang tidak termasuk ke dalam kebutuhan. Inilah yang membuat Anda terjebak utang. Tapi dengan cara ini, Anda dan pasangan tidak perlu takut gaji langsung cepat karena harus membayar ini itu.
Tabungan khusus
4. Punya tabungan khusus untuk si kecil
Setiap orangtua disarankan untuk memiliki tabungan khusus untuk si kecil. Tabungan ini tidak hanya berbentuk tabungan pendidikan masa depan, tapi juga untuk kebutuhan si kecil seperti mainan, tiket masuk kolam renang, atau liburan akhir tahun.
Anda bisa menetapkan aturan sendiri.
Misalnya jika anak minta mainan, beri tahu bahwa mainan yang boleh dibeli tidak boleh lebih dari Rp 100.000. Daripada menolak setiap permintaan si kecil, buat anggaran kecil untuk memenuhi kebutuhannya. (Baca juga: Alasan Menunda Membeli Barang Branded Meskipun Cocok Dikenakan)
5. Anggaran Anda harus dalam bentuk cair
Kita semua tahu kalau masalah finansial yang dihadapi setiap bulan berbeda. Misalnya saat masuk tahun ajaran baru, anak butuh seragam baru. Bulan berikutnya ada anggota keluarga yang akan menikah sehingga harus menjahit seragam.
Karena skenario yang terjadi bisa berbeda-beda inilah, Anda harus punya budget yang fleksibel. Tapi ingat, fleksibel bukan berarti Anda bisa menghabiskan uang lebih banyak. Dengan budget fleksibel, Anda jadi tidak stres ketika tiba-tiba anak jatuh sakit.
Advertisement