Liputan6.com, Situbondo: Warga kawasan Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, yang menjadi korban banjir lumpur mulai dihinggapi kecemasan dan ketakutan. Betapa tidak, akibat bencana yang menimpa mereka, sebagian penduduk terserang penyakit perut, gatal-gatal, dan sesak napas. Kecemasan warga setempat pun semakin menjadi-jadi manakala hujan masih terus berlangsung tanpa ada indikasi akan berhenti.
Berdasarkan pemantauan SCTV, baru-baru ini, banjir lumpur di kawasan tersebut menyebabkan lalu lintas jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi terputus. Hamparan lumpur juga mengakibatkan pembangunan Jembatan Karang Mayit yang terletak 200 meter dari pusat bencana, terhambat. Padahal, menurut rencana pembangunan jembatan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga hari. Sejauh ini, pembersihan lumpur masih belum dapat menormalkan lalu lintas jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi. Ini membuat jalur itu belum bisa dilalui kendaraan, baik bus maupun truk [baca: Jalur Situbondo-Banyuwangi Lumpuh].(SID/Christanto Rahardjo)
Berdasarkan pemantauan SCTV, baru-baru ini, banjir lumpur di kawasan tersebut menyebabkan lalu lintas jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi terputus. Hamparan lumpur juga mengakibatkan pembangunan Jembatan Karang Mayit yang terletak 200 meter dari pusat bencana, terhambat. Padahal, menurut rencana pembangunan jembatan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga hari. Sejauh ini, pembersihan lumpur masih belum dapat menormalkan lalu lintas jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi. Ini membuat jalur itu belum bisa dilalui kendaraan, baik bus maupun truk [baca: Jalur Situbondo-Banyuwangi Lumpuh].(SID/Christanto Rahardjo)