Temuan Baru Gulungan Laut Mati

Temuan baru di sekitar Laut Mati tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 10 Feb 2017, 19:40 WIB
Temuan baru di sekitar Laut Mati tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. (Sumber Casey L. Olson dan Oren Gutfeld)

Liputan6.com, Yerusalem - Para ahli arkeologi baru-baru ini menemukan sebuah gua yang pernah menyimpan gulungan Laut Mati pada sebuah tebing di gurun Yudea. Temuan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir.

Pihak Hebrew University di Israel mengatakan bahwa beberapa lembaran kuno telah hilang dari gua itu dan diduga dijarah oleh kaum Bedouin pada 1950-an.

Namun demikian, seperti dikutip dari BBC pada Jumat (10/2/2017), wadah-wadah penyimpan, cabikan-cabikan pembungkus gulungan, dan tali berbahan kulit masih ditemukan di tempat tersebut.

Gulungan-gulungan Laut Mati bertarikh hingga Abad ke-4 SM. Catatan-catatan tak ternilai itu mencakup lebih dari 800 dokumen yang ditulis dalam bahasa Ibrani, Aramaik, and Yunani. Kebanyakan dari bahan kulit hewan ataupun papirus.

Selain berisi sejumlah salinan tertua banyak teks Kitab Suci, gulungan-gulungan itu juga berisi beberapa tulisan-tulisan sekuler tentang kehidupan pada abad pertama dan ke dua tarikh Masehi.

Temuan baru di sekitar Laut Mati tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. (Sumber Casey L. Olson dan Oren Gutfeld)

Gulungan-gulungan Laut Mati pertama kali ditemukan pada 1947 dan dilaporkan ditemukan oleh seorang gembala remaja Bedouin saat mencari dombanya yang hilang di Qumran, kawasan Tepi Barat sekarang ini.

Tidak diketahui siapa yang menuliskan gulungan-gulungan itu, tapi beberapa cendekiawan menduga penulisan dilakukan oleh Essenes, suatu sekte Yahudi.

Tim yang melakukan ekskavasi baru-baru ini dipimpin oleh Dr. Oren Gutfeld dan Ahiad Ovadia dari Hebrew University di Yerusalem, dan Dr. Randall Price beserta beberapa mahasiswa dari Liberty University di negara bagian Virginia, Amerika Serikat.

Jambangan-jambangan tembikar dan pembungkus-pembungkus ditemukan tersembunyi dalam celah-celah sepanjang tembok gua, di bagian belakang suatu lorong sepanjang 4 hingga 6 m.

Temuan baru di sekitar Laut Mati tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. (Sumber Casey L. Olson dan Oren Gutfeld)

Kata Dr. Gutfeld, "Selama ini, kita menerima bahwa Gulungan Laut Mati ditemukan hanya dalam 11 gua di Qumran, tapi sekarang tidak diragukan lagi ada gua ke-12."

"Walaupun pada akhirnya tidak ada gulungan yang ditemukan, dan kami "hanya" menemukan bagian-bagian lembaran tergulung dalam kendi yang pernah diproses untuk penulisan, temuan ini mengindikasikan tanpa ragu bahwa gua ini berisi lembaran-lembaran yang telah dicuri."

"Temuan ini juga mencakup kendi-kendi tempat gulungan dan bungkusnya disembunyikan, tali berbahan kulit untuk mengikat gulungan, kain pembungkus gulungan, tendon dan bagian-bagian kulit penghubung fragmen-fragmen, dan banyak lagi."

Tim itu juga menemukan segel yang terbuat dari karnelian, yaitu batu setengah-mulia yang menjadi bukti adanya warga yang pernah tinggal dalam gua gurun tersebut.

Temuan baru di sekitar Laut Mati tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. (Sumber Casey L. Olson dan Oren Gutfeld)

Teori penjarahan oleh kaum Bedouin berkembang setelah temuan dua mata kapak buatan pertengahan Abad ke-20 yang tertinggal dalam lorong gua.

"Dapat saya bayangkan mereka masuk ke dalam lorong. Menemukan kendi-kendi berisi gulungan-gulungan. Lalu mereka mengambil gulungan-gulungannya," kata Dr. Gutfeld lagi.

"Mereka bahkan membuka gulungan-gulungan dan menyisakan segala sesuatunya berserakan, yaitu tekstil dan gerabahnya."

Menurutnya, temuan ini mungkin menjadi yang pertama bagi serangkaian temuan lain dengan ratusan gua yang masih harus dijelajahi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya