Liputan6.com, Medan - Hari Pers Nasional 2017 dirayakan di berbagai daerah, termasuk di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut Hasban Ritongan membuka pameran Pers Perjuangan Kemerdekaan RI di Gedung Juang 45, Jalan Pemuda, Kota Medan.
Berbeda dengan pembukaan acara biasanya yang ditandai dengan pemukulan gong. Kali ini pembukaan pameran menyambut Hari Pers Nasional 2017 ditandai dengan ketukan mesin tik kuno yang digunakan para jurnalis saat membuat berita pada zaman perjuangan kemerdekaan.
"Pameran Pers Perjuangan Kemerdekaan RI di Sumatera Utara dibuka dengan menggunakan mesin tik ini," ucap Hasban, Kamis, 9 Februari 2017.
Pemprov Sumut sangat mendukung dan siap membantu renovasi Gedung Juang 45 yang sejak tahun 1975 belum pernah dipugar. "Pemprov Sumut akan tampung anggaran renovasi Gedung Juang 45 Sumut pada APBD Sumut Tahun Anggaran 2018," sebut dia.
Baca Juga
Advertisement
Pada kegiatan ini ditampilkan hasil karya para jurnalis di masa perjuangan kemerdekaan RI, terutama di Sumut. Yakni, bentuk tulisan yang diterbitkan di media massa, khususnya para jurnalis yang berasal dari Sumut.
Dengan pameran tersebut, Pemprov Sumut turut merayakan Hari Pers Nasional 2017 yang dipusatkan di Ambon, Maluku. "Harapannya dengan pameran ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi setiap pengunjung, agar nilai-nilai kejuangan dan cinta Tanah Air bisa tetap terpelihara di dalam diri kita masing-masing," tutur dia.
Peran wartawan, lanjut Hasban, dengan melihat pameran pers yang ada saat ini menunjukkan dunia pewarta turut serta punya andil yang tidak terhingga. Baik itu saat merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan.
Adapun Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Nurdin Lubis menyampaikan pameran ini terselenggara atas kerja sama dengan Pemprov Sumut dan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Medan (Pussis-Unimed). Pameran bakal berlangsung pada 9-16 Februari 2017 di Gedung Juang 45, Sumut.
Nurdin juga menyampaikan, keberadaan Gedung Juang 45 saat ini membutuhkan renovasi. Hal ini mengingat bangunan tersebut belum pernah direnovasi sejak 1975. Karena itu, ia berharap agar Pemprov Sumut dapat menganggarkan untuk renovasi Gedung Juang 45 pada APBD Sumut.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut Sofyan Harahap mengharapkan pemerintah setempat dapat mengangkat tokoh-tokoh pers asal Sumut menjadi pahlawan nasional. Hal itu mengingat kontribusi cukup besar dari para insan pers Sumut pada masa perjuangan kemerdekaan.
"Banyak tokoh-tokoh pers dari Sumut yang punya andil cukup besar untuk kemerdekaan negara RI, terutama untuk Sumatera Utara. Namun masyarakat, khususnya masyarakat Sumut belum mengetahuinya," ujar Sofyan.
Hal senada disampaikan Ketua Pussis-Unimed Icwan Azhari. Ia mengatakan peran pers sangat besar untuk perjuangan kemerdekaan RI, terutama di Sumut. Contohnya saat sejumlah tokoh pers dari Sumut berani menerbitkan suratkabar Benih Merdeka secara terang-terangan.
Koran ini bahkan sebagai salah alat untuk mencapai kemerdekaan di zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sejumlah tokoh pers dari Sumut bahkan menjadi pelopor. "Ide-ide kemerdekaan, kebangsaan itu lahir dari media. Oleh karenanya perlu penghargaan kepada insan pers sebagai pejuang," Ichwan memungkasi peran pers perjuangan di Sumut.