Liputan6.com, Jakarta Suasana di Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta pada Jumat (10/2) tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Jemaah salat tahajud dan subuh yang biasanya lengang, pagi tadi terlihat banyak yang berada di mesjid.
Rupanya, Gelaran Istighotsah dan Do'a Bersama untuk Keselamatan Nusantara yang biasa dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta setiap hari Jum'at Pukul 07.00 WIB pagi, digeser waktunya menjadi lebih awal ke pukul 04.00 WIB. Usai melaksanakan salat tahajud dan salat shubuh berjamaah, Rais Syuriah PCNU Purwakarta, Kiai Abun Bunyamin menyampaikan taushiahnya.
Advertisement
Dalam taushiah singkatnya, pimpinan pondok pesantren al Muhajirin itu sempat menjelaskan keutamaan salat tahajud dan salat shubuh. Ia berujar bahwa setiap muslim yang melaksanakan salat tahajud dan salat shubuh berjamaah akan diberikan ketenangan hidup.
"Kita harus membiasakan kegiatan ini agar memperoleh ketenangan hidup," singkatnya.
Selain itu, menurut Kiai yang menyusun desertasi tentang ulasannya terhadap Tafsir Fii Dzilaalil Qur'an karya Ulama Mesir kontemporer Sayyid Quthb ini, semangat berjamaah mengandung nilai silaturahmi dan persaudaraan sebagai modal dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kalau hidup tenang, maka silaturahmi dan persaudaraan akan terjadi, ini modal kita sebagai bangsa," ujarnya.
Senada dengan Kiai Abun, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam sambutannya mengungkap bahwa salat tahajud dan salat subuh memiliki banyak manfaat. Pria yang kerap disapa Kang Dedi itu menyebut, salat tahajud dan salat shubuh dapat menghilangkan depresi yang kerap menjangkiti umat Islam akibat tekanan hidup.
"Keberhasilan langkah manusia tergantung bagaimana dirinya me-manage kehidupan, Rasul pun mengajarkan kepada kita, untuk terbebas dari depresi, maka salat tahajud dan salat shubuh solusinya," jelasnya.
Kang Dedi pun sempat menyinggung tentang kebijakan yang sudah ia terapkan di kalangan pelajar di Purwakarta, diantaranya pelajar Purwakarta harus sudah berada di ruang kelas masing-masing mulai Pukul 06.00 WIB pagi.
"Manfaatnya, anak-anak kita jadi salat shubuh, tanpa tidur lagi karena harus langsung berangkat ke sekolah," ujarnya.
Kebijakan tersebut, ia akui sudah diteliti oleh Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hasil penelitian tersebut, terdapat tiga hal positif yang menjadi implikasi langsung penerapan kebijakan masuk sekolah Pukul 06.00 WIB pagi.
"Jadi hasilnya, tingkat kebahagiaan menjadi tinggi, kualitas kesehatan meningkat dan tingkat depresi menurun drastis," pungkasnya.
Selain dihadiri oleh jemaah pengajian Mesjid Agung Baing Yusuf, turut pula dihadiri oleh Sekda Purwakarta, Padil Karsoma, Sesepuh Mesjid Agung, Habib Hasan Syu'aib dan para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Powered By:
Kabupaten Purwakarta